Shanghai | EGINDO.co – China Evergrande Group mengatakan pada hari Senin bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan ke Bursa Efek Hong Kong agar perdagangan sahamnya dilanjutkan pada hari Selasa, menambahkan saat ini tidak ada informasi orang dalam terkait perusahaan tersebut yang perlu diungkapkan.
Pada hari Kamis, perdagangan saham pengembang properti Tiongkok yang diperangi itu ditangguhkan dan perusahaan tersebut kemudian mengatakan bahwa pendirinya, Hui Ka Yan, sedang diselidiki atas dugaan “kejahatan ilegal”.
Berita ini untuk pertama kalinya memberi isyarat bahwa pihak berwenang bisa melakukan hal tersebut
meminta pertanggungjawaban pendiri miliarder perusahaan atas kesulitan keuangan yang dialami pengembang.
Pimpinan Hui sedang diselidiki atas dugaan transfer aset ke luar negeri sementara pengembang properti yang berhutang budi berjuang untuk menyelesaikan proyek yang belum selesai, Wall Street Journal melaporkan pada hari Senin.
Evergrande tidak menanggapi permintaan komentar Reuters.
Dengan liabilitas lebih dari $300 miliar – kira-kira sebesar produk domestik bruto Finlandia – Evergrande telah menjadi contoh krisis utang di sektor properti Tiongkok, yang menyumbang sekitar seperempat perekonomian.
Evergrande telah berupaya mendapatkan persetujuan kreditor untuk merestrukturisasi utang luar negerinya. Prosesnya menjadi lebih rumit minggu lalu setelah Evergrande mengatakan pihaknya tidak dapat menerbitkan utang baru karena penyelidikan terhadap unit utamanya di Tiongkok.
Rencana restrukturisasi utang luar negeri kini tampaknya akan gagal dan risiko likuidasi perusahaan semakin meningkat, kata beberapa analis.
Reuters melaporkan Selasa lalu bahwa kelompok kreditor luar negeri utama Evergrande berencana untuk bergabung dengan petisi pengadilan likuidasi yang diajukan terhadap pengembang jika mereka tidak mengajukan rencana perombakan utang baru pada akhir Oktober.
Sumber : CNA/SL