Saat Hidup Bersama Covid-19, Penggunaan Tissue Meningkat

Tissue
Tissue

Jakarta | EGINDO.co – Munculnya Coronavirus (Covid-19) yang belum diketahui kapan berakhirnya, bisa lima tahun, bisa sepuluh tahun membuat hidup bersama Covid-19 dengan hidup bersih yakni budaya rajin membersihkan tangan, membersihkan wajah membuat pergunaan tissue meningkat di masyarakat.

Hal ini dikatakan mantan Wakil Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Rusli Tan kepada EGINDO.co Minggu (20/2/2021) di Jakarta yang menilai pada masa mendatang industry pulp, kertas dan tissue akan berkembang pesat, bukan saja di Indonesia akan tetapi di dunia.

Katanya industry pulp, kertas dan tissue berkembang seiring dengan budaya hidup bersih membuat pangsa pasar tissue terus meningkat. “Kini ada kebiasaan baru pada masyarakat Indonesia dan dunia menginginkan hidup bersih agar terhindar dari Covid-19 maka penggunaan tissue terus meningkat,” kata Rusli Tan memprediksi.

Baca Juga :  Pengamat: Ganti Kerugian Dalam Kasus Kecelakaan Lalu Lintas

Permintaan akan tissue diperkirakannya akan meningkat sampai 500 persen dan itu sudah terlihat dengan muncul banyaknya penjual tissue asongan yang mana selama ini kurang terlihat. Disamping itu tissue juga hadir pada sejumlah rumah makan hingga tempat penjual makanan di tepi jalan karena memang banyak orang ingin hidupnya bersih. Saat ini juga banyak orang kemana-mana membawa tissue, apakah itu tissue kering dan tissue basah.

Munculnya permintaan tissue yang semakin meningkat patut diapresiasi karena satu tanda tingkat kesadaran masyarakat akan hidup bersih semakin terwujud dalam hal menanggulangi masalah Covid-19 yang sampai kini belum berakhir. Disamping itu meningkatnya permintaan tissue akan mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dengan penjualan tissue sampai kepada pedagang asongan.

Baca Juga :  Antisipasi Kemacetan, Masyarakat Diminta Mudik Lebih Awal

Sementara itu pantauan EGINDO.co pada sejumlah ruas jalan di ibukota Jakarta, para pedagang asongan yang menjajakan tissue juga semakin banyak. Hal itu diakui sejumlah pedagang asongan bahwa menjual tissue pasarnya sangat baik, pembelinya banyak dan mudah dalam menjualnya, tidak sulit membawanya, ringan dan pembeli sudah mengetahui dengan baik kegunaan barang yang dipasarkan. “Lebih banyak pembelinya dari barang yang lain seperti minuman mineral,” kata Anto (21) pedagang asongan yang mangkal di Kawasan Jalan Thamrin Jakarta Pusat.

Diakui Anto, berbagai merek tissue yang dijualnya pada umumnya laku terjual, calon pembeli belum membeda-beda merek dari tissue yang dijualnya. Umumnya calon pembeli membeli tissue yang dibutuhkan untuk membersihkan tangan dan wajah.

Baca Juga :  Kronologi Kapal Wisata Tenggelam Di Labuan Bajo

Hal yang sama juga diakui sejumlah penjual tissue di minimarket, toko grosir dan tempat penjual rokok bahwa permintaan akan tissue meningkat sejak munculnya Covid-19 meskipun para pedagang kurang mengetahui sebesar apa peningkatan permintaan itu akan tetapi kini menjual tissue banyak yang meminati.

Sebagaimana diberitakan EGINDO.co sebelumnya, PT OKI Pulp & Paper juga berencana menambah converting tissue pada tahun 2021 dengan desain kapasitas 10.500 metrik ton per bulan. Disebutkan akan ada penambahan produksi pada tahun 2021 dengan kapasitas tissue jumbo roll sekitar 27.000 ton per bulan.@

Fd/TimEGINDO.co

 

 

Bagikan :
Scroll to Top