Rusli Tan: Tiket Pesawat Domestik Mahal, Orang Indonesia Berwisata ke Luar Negeri

Dr. Rusli Tan, SH, MM
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Tiket pesawat domestik mahal, orang Indonesia akan berwisata ke Luar Negeri (LN) dari pada berwisata di dalam negeri dan kalau ditambah lagi dengan pungutan iuran Pariwisata harga tiket semakin mahal maka semakin mahal dunia pariwisata di Indonesia.

Hal itu dikatakan pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co pada Rabu (24/4/2024) di Jakarta menanggapi wacana pemerintah ingin membuat pungutan iuran Pariwisata via tiket pesawat.

“Tiket pesawat dalam negeri atau domestik sangat mahal bila dibandingkan dengan tiket pesawat luar negeri dan bila mau dibuat lagi pungutan iuran pariwisata via tiket pesawat maka harga tiket akan semakin mahal. Harusnya Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno itu mikir dengan tiket pesawat lebih mahal di dalam negeri dengan di luar negeri akan membuat wisatawan malas berkunjung ke Indonesia,” kata Rusli Tan menegaskan.

Baca Juga :  Kota-Kota Di China Mengeluarkan Peringatan Perjalanan

Diberikannya contoh perbandingan tiket pesawat dalam negeri mahal bila dibandingkan dengan tiket pesawat luar negeri. Tiket pesawat dari Jakarta – Penang dengan dua setengah jam pernerbangan harga tiket harga tiket Rp800.000,- dan pada awal bulan April 2024 sebelum kurs dollar naik harga tiket hanya Rp700.000,- “Jadi baru seminggu ini naik. Begitu juga dari Medan – Penang harga tiket Rp400.000,- Nah, kalau saya terbang dari Jakarta ke Surabaya tiketnya Rp1.500.000,- kalau saya terbang ke Medan tiketnya Rp1.300.000,- dengan penerbangan dua jam. Nah, kalau menteri pariwisatanya tarik lagi iuran pariwisata maka pertanyaannya siapa lagi yang mau ke Indonesia? Sekarang saja saya lebih memilih berwisata ke Penang dari pada saya berwisata ke Medan meskipun ada Danau Tobanya,” kata Rusli Tan memaparkan.

Ditambahkannya alasannya kalau berwisata ke Medan dari Jakarta harga tiket saja sudah Rp1.300.000,- dan pulang pergi (PP) sudah Rp2.600.000,- dan jika pergi berwisata ke Malaysia baru Rp1.600.000,- ada sisa Rp1.000.000,- bisa buat biaya makan makan di Malaysia yang harganya jauh lebih murah dari pada di dalam negeri.

Baca Juga :  Rusli Tan: Pemerintah Harus Gratiskan Semua Vaksin Covid-19

Rusli Tan mengatakan harusnya Menteri Pariwisata itu bertanya sama calon wisatawan misalnya orang Medan mengapa suka berwisata ke Penang? Jawabnya karena tiket pesawat pulang pergi hanya Rp800.000,- kalau mau wisata dalam negeri misalnya orang Medan ke Jakarta sekali terbang saja sudah Rp1.300.000,- belum lagi harga makanan di lokasi wisata dalam negeri luar biasa mahal bila dibandingkan dengan di luar negeri.

Tentang harga tiket pesawat mahal di dalam negeri juga dialami para mahasiswa/pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri. Banyak mahasiswa/pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri mengeluh kepada EGINDO.co dengan mahalnya harga tiket pesawat Indonesia bila dibandingkan dengan pesawat luar negeri.

Baca Juga :  Australia Selidiki 2 Kematian,Mungkin Kaitan Vaksin COVID-19

Ketika lebaran kemarin para mahasiswa/pelajar Indonesia yang belajar di luar negeri terpaksa hilang rasa ke-Indonesia-annya karena ketika di luar negeri tidak mampu naik pesawat Indonesia pulang ke Indonesia karena harga tiket mahal, maka terpaksa naik pesawat luar negeri karena harga tiketnya jauh lebih murah.

Seorang mahasiswa Indonesia yang belajar di Thailand kepada EGINDO.co mengakui harus terbang dengan pesawat Malaysia dari Medan ke Kuala Lumpur dan dari Kuala Lumpur ke Thailand. Bila naik pesawat Indonesia dari Medan ke Thailand tiket pesawatnya sangat mahal, ada selisih harga satu juta rupiah lebih dan bagi mahasiswa selisih harga tiket pesawat itu sangat berharga karena biasa menjadi biaya hidup sebagai mahasiswa Indonesia di luar negeri.@

Fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top