Jakarta | EGINDO.co – Harusnya tidak ada istilah maskapai penerbangan milik negara, milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak ada istilah rugi dan tidak mungkin tidak bisa membeli pesawat, mengapa harus menyewa pesawat.
Hal itu dikatakan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Jum’at (14/1/2022) di Jakarta sehubungan dengan yang menyebutkan maskapai penerbangan milik negara, milik BUMN itu rugi dan menyewa pesawat.
Rusli Tan mempertanyakan dimana ruginya, “Menjual tiket dengan harga mahal, jauh lebih mahal dari harga tiket maskapai milik swasta akan tetapi rugi sedangkan maskapai milik swasta tidak rugi dan bisa membeli pesawat,” katanya memperbandingkan.
Diakuinya secara ekonomi tidak bisa diterima dimana maskapai milik negara mempunyai market yang baik dimana semua aparatur sipil negara (ASN) naik pesawat milik maskapai negara. “Ini sebuat jeruk market yang baik, market pasti karena semua ASN naik pesawat milik maskapai negara tidak mungkin rugi,” katanya menegaskan.
Menurutnya hal yang komersil harus dikelola dengan gaya komersil, pesawat Garuda harus dikelola dengan komersil yakni dengan biaya yang rendah dan dengan kualitas yang tinggi. Tidak sebaliknya bukan asal-asalan, harus dengan marketing yang benar dan itu tentu oleh orang orang yang kredibel pada bidangnya bukan bernuansa politik sehingga menjadi pengelola maskapai milik negara itu.
Hal yang bertolak belakang ketika perusahaan dinyatakan rugi akan tetapi para pengelolaan maskapai milik negara itu jadi orang kaya. Hal itu katanya jelas sebuah manajemen yang tidak baik, tidak sehat. Ada apa dalam menajemen pengelolaannya, harusnya diaudit, dibuka kepada public sebab itu milik negara yang notabenya milik semua rakyat Indonesia.
Menteri BUMN sudah melaporkan semua Direksi kepada ke Kejaksaan, ke Polisi dan itu bagus, sudah benar akan jangan hanya sekadar membuat sensasi saja agar publik mengatakan sudah dilapaorkan ke Kejaksaan, ke Polisi.
Sesungguhnya tidak cukup hanya melaporkan saja. Kata kuncinya harusnya pengelolaan yang baik diciptakan dan memilih orang-orang yang memang bisa mengelolanya. “Masalah pesawat Garuda, bukan masalah baru maka yang penting bagaimana membuta maskapai penerbangan Garuda itu benar,” katanya menandaskan.@
Fd/TimEGINDO.co