Jakarta | EGINDO.co – Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 2024 akan memberikan rejeki, memberikan panen besar kepada pabrik kertas yang memproduksi kertas putih, kertas HVS dan sejenisnya karena Pemilu 2024 adalah Pemilu serentak dilakukan di Indonesia sehingga menjadi pesta demokrasi yang paling besar.
Hal itu dikatakan mantan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia (APKI) Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Minggu (3/9/2023) di Jakarta menanggapi akan berlangsungnya pesta demokrasi di Indonesia.
“Permintaan kertas bisa meningkat pada tahun depan pada perhelatan pemilihan umum (Pemilu) 2024. Peningkatan permintaan kertas bisa panen pabrik kertas di Indonesia seperti pabrik PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk dan lainnya,” kata Rusli Tan.
Dijelaskannya hampir 150-an daerah di Indonesia melakukan pemilihan bupati, pemilihan walikota dan pemilihan gubernur. Disamping itu juga dilakukan pemilihan anggota legislatif, pemilihan anggota DPD serta pemilihan Presiden dan wakil Presiden.
Dari pemilihan serentak itu membutuhkan banyak sekali kertas putih, kertas HVS karena disamping para calon calon bupati, walikota, gubernur, anggota legislatif, anggota DPD dan presiden berserta wakilnya.
“Semua calon calon itu membutuhkan kertas putih, kertas HVS yang banyak sekali untuk seluruh Indonesia dibandingkan dengan Pemilu sebelumnya karena tahun 2024 dilakukan secara serentak jadi kebutuhan kerta besar sekali,” katanya.
Rusli Tan yang juga pengamat sosial ekonomi masyarakat mengatakan kebutuhan kertas putih itu besar karena semua calon akan mengsosialisasikan, mengkampanyekan program programnya kepada masyarakat.
“Jadi banyak percetakan kebanjiran order maka kertas dibutuhkan banyak dan itu harus diantisipasi pabrik kertas yang ada di Indonesia, jangan sampai kertas dari luar negeri yang masuk,” kata Rusli Tan mengingatkan.
Bila persiapan pabrik kertas baik maka tidak perlu impor kertas. Persiapan baik bila sejak dini dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan permintaan kertas pada tahun 2024. Hal itu akan berpengaruh terhadap kinerja pabrik kertas seperti kinerja pabrik kertas Indah Kiat (INKP) dan lainnya.
Memang katanya diperkirakan produksi kertas tumbuh melambat dibanding tahun lalu mengingat harga pulp yang turun akibat pandemi akan tetapi kini mobilitas masyarakat kembali normal serta ekonomi dari China bergeliat akan berpotensi meningkatkan pengiriman pulp global.
Disamping itu kata Rusli Tan adanya pesta demokrasi tahun 2024 mendatang membuat pertumbuhan secara bulanan melemah pada bulan Juli 2023 lalu akan meningkat secara perlahan dan tahun 2024 pertumbuhan itu semakin besar.@
Fd/timEGINDO.co