Rusli Tan: Pemerintah Harus Beli Banyak Gabah Kering Petani

Rusli Tan
Rusli Tan

Jakarta | EGINDO.co – Masyarakat mengharapkan Pemerintah harus membeli gabah kering dari petani, beli sebanyak mungkin karena nanti banyak masuk beras inpor karena harga beras naik sampai tiga ribu, empat ribu rupiah maka banyak beras-beras inpor yang murah dari Kamboja, Vietnam, Thailand dan lainnya sehingga kasihan dengan petani.

Hal itu dikatakan pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Senin (11/9/2023) di Jakarta menanggapi kenaikan harga Beras yang begitu tinggi dan menjadi yang terburuk sepanjang sejarah.

Kata Rusli Tan kini harga beras naik begitu tinggi, naik hampir tiga ribu rupiah per kilogram, beras yang dahulu harganya murah-murah informasi yang diperolehnya menyebutkan hilang dari peredaran, tidak ada lagi dipasaran sehingga membuat masyarakat resah sebab harga beras naik tinggi.

Baca Juga :  Rusli Tan: Swasta Perlu Masuk Dalam Pembangkit Listrik

“Pemerintah borong saja semua gabah kering dari petani sebanyak mungkin karena nanti bisa panjang el nino bisa kekeringan maka pemerintah borong sebanyak mungkin gabah kering dari petani karena itu produksi sendiri, jangan lagi inpor inpor terus karena kasihan petani dan harga bisa turun,” kata Rusli Tan

Dijelaskannya tentang teori ekonomi permintaan dan penawaran maka pemerintah harus memperhatikan produksi padi atau beras. Hal itu penting, bukan saja untuk beras akan tetapi kebutuhan pokok lainnya seperti telur, daging, ayam pemerintah harus menjaga kebutuhan masyarakat.

“Teori penawaran dan permintaan atau supply and demand dalam ilmu ekonomi, adalah penggambarkan atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual dari suatu barang. Model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar,” katanya menjelaskan.

Baca Juga :  Ketua LKBI, Rusli Tan: Minta Ada Kebijakaan Tes PCR Gratis

Sangat disayangkan Rusli Tan, pemerintah tidak sejak dini mengantisipasi tentang permintaan, kebutuhan masyarakat akan beras dan kebutuhan pokok lainnya seperti telur, daging ayam buat masyarakat.

“Harus sejak dini diketahui pemerintah akan kebutuhan atau permintaan masyarakat, bila sudah terjadi, ya susah. Apa lagi tahun 2024 nanti tahun politik menjadi lebih sudah,” kata Rusli Tan kesal.

Sementara itu Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) Abdullah Mansuri menilai, kondisi harga beras saat ini sebagai yang terburuk dalam sejarah kenaikan harga beras. Sebab, berdasarkan data yang dirilis Dewan Pimpinan Pusat Ikappi per harga terbaru beras medium secara nasional berada di kisaran Rp 12,300 – Rp 12,400 per kilogram (kg). Sedangkan harga beras premium di kisaran Rp 14.000 – Rp 14.200 per kg.

Baca Juga :  Tanaman Katanya Menghasilkan Emas Ada Di Indonesia

Dalam keterangan resmi Ikappi yang dikutip EGINDO.co menyebutkan melihat kondisi yang ada maka Ikappi mendorong supaya ada upaya-upaya percepatan pencegahan agar Indonesia tidak masuk ke dalam status darurat beras nasional.

Berdasarkan fakta di lapangan, Ikappi mengaku ada keluhan dari pedagang pasar se-Indonesia. Ikappi menilai, stok beras yang dimiliki secara nasional belum cukup untuk 4 bulan ke depan.@

Fd/timEGINDO.co

Bagikan :
Scroll to Top