Jakarta | EGINDO.co – Pengelolaan konsesi di Indonesia sudah baik sehingga ketersediaan bahan baku industry pulp dan paper akan berkelanjutan. Baik karena sudah real-time dapat diketahui keadaannya sehingga sekecil apapun masalah yang ada cepat diketahui dan diatasi.
Hal ini dikatakan mantan Wakil Ketua Asosiasi Pulp dan Kertas Indonesia (APKI), Rusli Tan kepada EGINDO.co Jum’at (20/8/2021) kemarin di Jakarta.
Menurut Rusli Tan, alangkah baiknya jika sumber daya online dengan menggunakan citra satelit sehingga real-time diketahui gambaran lengkap kondisi konsesi kepada pembeli dan publik pengguna pulp, kertas dan kemasan tentang wilayah konsesi. “Alangkah baiknya jika industri kertas dan kemasan secara keseluruhan melakukannya, mengimplementasikan agar mencapai transparansi yang utuh,” tutur Rusli Tan.
Diberikannya contoh, pemasok kayu pulp APP Sinarmas telah memberikan akses dan visibilitas ke seluruh rantai pasokan, dimana dapat memantau dan melacak setiap degradasi hutan atau kawasan lindung, dan membangun kepercayaan yang diperlukan untuk memastikan model sumber yang berkelanjutan.
Ditambahkannya, APP Sinarmas sejak Februari 2013, telah meluncurkan kebijakan konservasi hutan (FCP) yang didasarkan pada empat pilar kokoh diawali dengan komitmen nol deforestasi. Hal itu juga difokuskan pada perlindungan dan rehabilitasi lahan gambut; penerapan Persetujuan Bebas, Didahulukan dan Diinformasikan (FPIC) dan prinsip-prinsip sosial dalam berurusan dengan masyarakat di sekitar wilayah konsesi.
Sementara itu informasi yang dikutip EGINDO.co dari laman resmi APPSinarmas menyebutkan sebagai komitmen perusahaan dan kini semua produknya bersumber dari 100% perkebunan yang dikelola secara bertanggung jawab dengan keterlacakan yang jelas antara kayu pulp dan pabrik manufaktur dapat diikuti di Dasbor Pemantauan FCP APP.
“Kami telah mengidentifikasi, melestarikan, dan terus melindungi lebih dari 20% area konsesi kotor pemasok kayu pulp kami. Ini setara dengan lebih dari 600.000 hektar di lima wilayah di Indonesia,” tulis di laman APP Sinarmas.
Dijelaskan ke depan, Sustainability Roadmap Vision 2030 APP berfokus pada tiga pilar utama yang terkait dengan industri yaitu produksi (30% pengurangan jejak karbon), hutan (melestarikan lebih dari setengah juta hektar hutan alam), dan manusia (meningkatkan kehidupan) dan selaras dengan The Sustainable Development Goals (SDGs).
APP juga mengambil peran sebagai Dewan Pendiri Indonesia Global Compact Network, Wakil Presiden Lingkungan dan Ketua Kelompok Kerja Mandat Air Indonesia. Selain itu, APP adalah anggota kelompok kerja Forum Barang Konsumen untuk Koalisi Positif Hutan (FPC), Hak Asasi Manusia, serta Inisiatif Rantai Pasokan Berkelanjutan. Kemajuan dan tantangan implementasi Komitmen Keberlanjutan APP diperbarui secara berkala melalui Forum Penasihat Pemangku Kepentingan (SAF) tahunan.@
Bs/fd/TimEGINDO.co