Jakarta | EGINDO.co – Kemacetan lalulintas yang semakin parah di DKI Jakarta sekarang ini disebabkan kenderaan umum yang tersedia di Jakarta tidak memadai sehingga warga Jakarta tetap mempergunakan kendaraan pribadi yakni mobil.
Hal itu dikatakan pengamat sosial, ekonomi kemasyarakatan Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Senin (29/5/2023) di Jakarta menanggapi kota DKI Jakarta yang lalulintasnya semakin macet.
Katanya disamping kendaraan umum tidak memadai ditambah lagi pengaturan lalulintas yang lucu-lucu seperti penertiban angkot, penertiban motor yang suka parkir di bahu jalan dan juga lokasi di stasiun. “Penertibannya lucu-lucu dan tidak pernah tuntas dan baik,” katanya.
Kendaraan umum tidak memadai seperti MRT yang ada hanya satu potong yakni dari Blok M sampai Sudirman. “MRT hanya satu potong, jadi tidak efesien. Beda kalau semuanya sudah tembus maka orang memilih, selama tidak memadai ada maka orang akan bawa mobil meskipun pemerintah DKI Jakarta menerapkan parkir mahal, aturan ganjil genap dan lainnya, tetap bawa mobil karena tidak ada pilihan,” kata Rusli Tan menegaskan.
Menurutnya, penerapan aturan pelat kendaraan nomor ganjil-genap tidak lagi berpengaruh disebabkan jumlah kendaraan pribadi sudah tidak sebanding dengan jumlah ruas jalan maka otomatis membuat kemacetan.
Apa yang dilakukan pemerintah dengan menghadirkan KRL dan MRT yang katanya solusi kemecetan di Jakarta tidak akan bisa mengatasi kepadatan pengguna jalan sekarang ini. Kendaraan umum itu tidak memadai jumlahnya dan tidak terintegrasi bahkan hanya sepotong sepotong.
Menggunakan angkutan umum belum nyaman sehingga saat ini menurutnya Transjakarta, KRL, MRT dan nanti LRT belum benar-benar terintegrasi dan jumlah kapasitasnya masih terbatas maka belum bisa menjadi solusi kemacetan di Jakarta.@
Fd/timEGINDO.co