Rusli Tan: Kegiatan Pemilu 2024 Meningkat Konsumsi Kertas

rusli
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Kegiatan Pemilihan umum (Pemilu) 2024, dari kampanye sampai pemilihan meningkatkan konsumsi kertas budaya dan industri. Lesunya pasar industri kertas internasional tidak banyak mengurangi kapasitas produksi kertas budaya dan kertas industri karena domestik meningkat.

Hal itu dikatakan mantan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia (APKI) Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Sabtu (2/12/2023) di Jakarta menanggapi Pemilihan Umum (Pemilu) 14 Februari 2024 mendatang.

Menurutnya meningkatnya permintaan kertas di dalam negeri akan meningkatkan produksi kertas domestik dan tidak berpengaruh dengan lesunya industri kertas internasional maka akan meningkatkan pemasukan bagi industri kertas dalam negeri.

“Neraca keuntungan dari industri kertas akan meningkat dan sangat menguntungkan sebab harga domestik itu lebih baik disebabkan biaya transportasi dalam negeri lebih kecil dari pada biaya transportasi internasional yang lebih mahal. Ini zaman emasnya bagi industri kertas Indonesia,” katanya menegaskan.

Baca Juga :  Emiten Batubara Grup Sinarmas, GEMS Raih Pinjaman Bank

Dijelaskan Rusli Tan, kini banyaknya masyarakat mempergunakan dus dus atau kotak kotak untuk mengangkut makanan dan minuman, hampir semua minuman dan makanan mempergunakan dus dus untuk mengangkutnya maka otomatis semakin banyak mempergunakan kertas budaya dan kertas industri.

“Jadi kegiatan Pemilu 2024 akan banyak masyarakat berkumpul dengan banyaknya berkumpul itu meningkatkan komsumsi makanan dan minuman. Gaya hidup masyarakat kini sudah berubah dengan makan dan minum mempergunakan kertas,” katanya.

Rusli Tan, yang juga pengamat sosial ekonomi kemasyarakatan itu mengatakan, permintaan untuk industri kertas sebagai pemasok atau bahan baku untuk kertas pemilu, secara jumlah meningkat karena untuk cetakan, untuk fotocopy dan lainnya membutuhkan kertas. Hal itu sudah mulai terjadi sejak pertengahan 2023 dan berlanjut pada 2024.

Permintaan kertas terus meningkat terutama pada masa kampanye sampai Pemilu. Pada masa kampanye katanya akan banyak orang berkumpul dan membutuhkan alat alat peraga kampanye yang kesemuanya membutuhkan kertas budaya dan kertas industri.

Baca Juga :  Kemajuan Bank Sentral AS Melawan Inflasi Tidak Terjamin

Untuk itu katanya prospek kebutuhan kertas pada Pemilu sangat baik tidak saja kebutuhan kertas untuk mencetak surat suara pada Pemilu tahun 2024 akan tetapi juga untuk kebutuhan kampanye yang melibatkan banyak orang, berkumpul pada saat kampanye dan pertemuan pertemuan yang membutuhkan konsumsi atau makan dan minum. Sudah pasti untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum itu membutuhkan kertas berupa dus dus atau kotak kotak yang jumlahnya sangat banyak.

Sementara itu berdasarkan catatan EGINDO.co kini sedikitnya ada 82 perusahaan pulp dan kertas yang beroperasi pada berbagai wilayah di Indonesia. Dari sekian banyak industri kertas yang ada terdapat emiten produsen kertas PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) dari Sinarmas yang mana melaporkan penurunan laba bersih hingga kuartal III-2023.

Baca Juga :  Jepang Kerahkan Jet Tempur Setelah Pesawat Rusia Terlihat

Berdasarkan laporan perseroan pada per 30 September 2023, laba bersih INKP anjlok hingga 50% menjadi US$ 320,88 juta jika dibandingkan periode yang sama sebelumnya. Laba bersih INKP sebesar US$ 647,18  juta menurun laba bersih INKP sebesar US$ 2,68 miliar hingga kuartal III-2023.

Begitu juga dengan TKIM yang membukukan penurunan laba bersih sebesar US$ 134,08 juta hingga kuartal III-2023 atau turun sebanyak 61,15% pada periode yang sama tahun 2022 laba bersih TKIM sebesar US$ 345,18 juta. Sedangkan pendapatan bersih TKIM juga menurun sebesar 8,21%, per 30 September 2023, pendapatan bersih TKIM sebesar US$ 812,63 juta pada kuartal III-2022, TKIM membukukan pendapatan bersih sebesar US$ 885,38 juta.@

Fd/timEGINDO.co

Bagikan :