Rusli Tan: Kebutuhan Kertas Meningkat, Berdampak Saham INKP

rusli
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Kebutuhan kertas semakin meningkat dengan masuknya tahun ajaran baru di China dimana banyak kegiatan baru setelah Coronavirus (Covid-19) seperti aktivitas manusia bergeliat sehingga permintaan akan kertas semakin banyak. Dahulu banyak aktivitas secara online, kini sudah bisa berinteraksi maka membutuhkan kertas dari berbagai macam kertas.

Hal itu dikatakan mantan Wakil Ketua Umum Asosiasi Pulp & Kertas Indonesia (APKI) Dr. Rusli Tan, SH, MM kepada EGINDO.co Rabu (22/2/2023) kemarin di Jakarta menanggapi kondisi ekonomi Tiongkok yang mulai pulih yang bisa mendongkrak harga kertas.

Menurutnya setiap negara kini ekonomi sedang bergeliat bukan saja China akan tetapi pada banyak negera juga termasuk negara di Asia Tenggara maka menjadi peluang baik bagi kinerja keuangan dan saham PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP).

Bisa saja diproyeksikan dengan pulihnya ekonomi pada banyak negara dengan tren bertumbuh ekonomi yang baik tahun 2023 ini, industri pulp dan kertas akan meningkat. Hal itu seiring dengan ekspektasi kenaikan harga jual produk pulp dan kertas.

Meningkatnya harga jual produk pulp dan kertas berimbas terhadap kenaikan pendapatan dan laba bersih industri pulp dan kertas termasuk Indah Kiat. “Pemakaian kertas seperti tissue meningkat karena masyarakat sudah beraktivitas dengan segala macam kergiatan setelah tiga tahun tutup akibat Covid-19,” kata Rusli Tan.

Dirincikannya akibat dari aktivitas di China sudah terbuka maka semua jenis kertas menjadi kebutuhan, mulai dari kertas buku, kertas karton, kertas tissue dan lainnya. “Daerah Sin Chiang yang merupakan daerah banyak Muslim, dalam memasuki bulan Ramadhan tentu kebutuhan akan meningkat dan permintaan akan kertas juga meningkat,” katanya menambahkan.

Untuk itu karena setiap negara sedang bergeliat ekonominya maka menjadi momentum untuk membangun bisnisnya, masing-masing meningkatkan produksinya sesuai dengan kebutuhan dari masyarakat seperti kebutuhan akan kertas yang terus meningkat.

Mengantisipasi dari permintaan akan kertas dari banyak negera termasuk Tiongkok maka produsen pulp dan kertas harus meningkatkan produksinya. Untuk itu Indah Kiat dari grup Sinarmas yang memproduksi pulp dan kertas harus meningkatkan produksinya.

Melihat data produksi tahun 2022 lalu ada 2 juta ton lebih pulp dan hampir 1 juta ton kertas serta kertas industri lebih dari, 1,5 juta ton agaknya perlu peningkatan produksi pada tahun 2023 ini seiring dengan meningkatnya perekonomian dunia.@

Fd/timEGINDO.co

 

Scroll to Top