Rusli Tan: Jangan Kecolongan Lagi Dengan Varian Omicron

Dr. Rusli Tan, SH, MM
Dr. Rusli Tan, SH, MM

Jakarta | EGINDO.co – Pemerintah jangan main-man harus siaga, jangan kecolongan lagi seperti yang dahulu masuknya Coronavirus (Covid-19) ke Indonesia. Kini dengan munculnya kasus varian Omicron di Indonesia dan Menteri Kesehatan sudah mengumumkannya maka diterapkan aturan yang ketat orang masuk ke Indonesia.

Hal itu dikatakan Dr. Rusli Tan, SH, MM seorang pengamat sosial ekonomi masyarakat kepada EGINDO.co Kamis (16/12/2021) di Jakarta sehubungan dengan kemarin Menteri Kesehatan RI mengumumkan temuan kasus varian Omicron. Kasus tersebut ditemukan pada Rabu (15/12/2021) pada seorang pekerja di Wisma Atlet. Diketahui, pasien tersebut tidak mengalami gejala Covid-19 sama sekali.

Menurut Rusli Tan itu sangat berbahaya maka semua dokter, perawat atau paramedis segera siaga karena varian Omicron cepat sekali penyebarannya. “Bila menemukan satu orang maka harus segera ditracing semua orang yang datang dari luar negeri, siapapun dia, baik anggota DPR, artis dan siapa saja yang datang dari luar negeri harus tracing,” katanya menegaskan.

Baca Juga :  Omicron Lebih Kecil Kemungkinannya Menginap Di Rumah Sakit

Katanya semua yang pulang dari Luar Negeri harus ditracing dan dikarantina karena di luar negeri kasus varian Omicron sangat gawat, “Saya agak keras memperingatkan karena varian Omicron sangat gawat dan bisa mendadak meninggal,” katanya lagi.

Pengetatan di bandar udara (Bandara) harus tegas dan ketat pemeriksaannya, tidak bisa main-main karena tidak ingin kecolongan lagi dengan kasus Covid-19 yang lalu. “Pengalaman masa lalu harus menjadi pelajaran berharga dan jangan sampai terulang lagi maka pemerintah harus tegas dan ketat,” kata Rusli Tan mengingatkan.

Alasannya tidak ingin memakan korban banyak lagi maka semua diperketat. Bandara, imigrasi harus bekerja keras mengawasi, memperketat orang masuk dari luar negeri. “Bila perlu PPKM diperketat lagi karena sudah ditemukan satu kasus varian Omicron, jangan nanti tiba-tiba meladak, jangan anggap enteng maka harus serius dan tetap berdoa agar terhindar dari kasus varian Omicron,” ujarnya.

Baca Juga :  682 Kasus Baru Covid-19 Di Singapura, Meninggal 5 Orang

Tidak ada pilihan lain kata Rusli Tan, vaksinasi harus dituntaskan, minimal vaksin kedua sudah tuntas semua bagi warga Indonesia akhir tahun 2021 dan vaksin ketiga Booster harus disegerakan, “Harusnya bulan Desember 2021 ini untuk lansia vaksin ketiga, jangan tunggu awal tahun 2022,” kata Rusli Tan khawatir.

Dinilainya aktivitas vaksinasi terlihat melemah, tidak sehebat, sesemangat beberapa bulan lalu, pada hal belum semuanya masyarakat Indonesia divaksin, masih banyak yang belum divaksin sehingga mengkhawatirnya dengan masuknya kasus varian Omicron untuk Covid-19.@

Fd/TimEGINDO.co

 

Bagikan :