Rusia : Upaya G7 Batasi Minyak Berisiko Harga Lebih Tinggi

Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova
Jubir Kemenlu Rusia Maria Zakharova

Moskow | EGINDO.co – Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan pada hari Kamis (14 Juli) bahwa upaya Kelompok Tujuh untuk membatasi harga minyak sebenarnya dapat menyebabkan mereka naik.

“Rencana itu anti-pasar dan berisiko,” katanya dalam pengarahan mingguan.

Skema pembatasan pertama kali diperdebatkan bulan lalu oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen sebagai bagian dari kampanye untuk meningkatkan tekanan pada Moskow untuk mengakhiri apa yang disebut Kremlin sebagai “operasi militer khusus” di Ukraina. Bentuk kesepakatan akhir dan tingkat harga belum diumumkan.

Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengumumkan pembatasan pembelian minyak Rusia sebagai cara untuk menghukum Moskow.

Minyak Rusia telah dijual dengan diskon besar-besaran ke kelas global di tengah kesulitan dengan pembiayaan dan logistik.

Baca Juga :  Taiwan Deteksi Dua Kapal Perang Rusia Di Lepas Pantai

Harga campuran Ural Rusia berada di sekitar US$75 per barel, dibandingkan dengan patokan berjangka Brent berjangka di bawah US$100. Rusia awalnya telah menyusun anggaran 2022 dengan menggunakan harga rata-rata Ural sebesar US$62,2 per barel.

Zakharova juga mengomentari perjalanan Presiden AS Joe Biden ke Timur Tengah dan melaporkan bahwa ia kemungkinan akan meminta produsen minyak terkemuka dunia Arab Saudi untuk menaikkan produksi minyak guna menurunkan harga bensin yang tinggi.

“Kami sangat menghargai kerja sama jangka panjang dengan Arab Saudi di bidang energi,” kata juru bicara itu.

Dia menyalahkan harga minyak dan gas yang tinggi pada “kesalahan” Barat dalam kebijakan energi serta sanksi terhadap produsen energi besar seperti Rusia, Iran dan Venezuela.

Baca Juga :  Swedia Tidak Bagikan Investigasi Nord Stream Dengan Rusia

Presiden Vladimir Putin memperingatkan Barat pada hari Jumat bahwa sanksi lanjutan terhadap Rusia atas konflik di Ukraina berisiko memicu kenaikan harga energi bencana bagi konsumen di seluruh dunia.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top