Moskow | EGINDO.co – Rusia pada hari Rabu (19/4) memperingatkan Korea Selatan agar tidak mengirimkan senjata ke Ukraina setelah Seoul membuka pintu bagi kemungkinan bantuan militer ke Kyiv jika terjadi serangan sipil berskala besar.
Sebagai sekutu Washington, Seoul telah memberikan bantuan kemanusiaan dan non-mematikan kepada Ukraina, namun sejauh ini mengesampingkan bantuan militer.
Namun Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol mengatakan kepada Reuters pada hari Rabu bahwa “jika ada situasi yang tidak dapat dimaafkan oleh komunitas internasional, seperti serangan berskala besar terhadap warga sipil… mungkin akan sulit bagi kita untuk hanya bersikeras pada dukungan kemanusiaan atau keuangan”.
Kremlin mengatakan bahwa dimulainya pasokan senjata akan berarti keterlibatan tidak langsung dalam konflik Ukraina.
“Sayangnya Seoul telah mengambil sikap yang tidak bersahabat,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada para wartawan.
“Dimulainya pasokan senjata secara tidak langsung akan berarti keterlibatan tahap tertentu dalam konflik ini,” tambahnya.
Pernyataan tersebut juga mengundang peringatan dari mantan pemimpin Rusia Dmitry Medvedev, yang menjabat sebagai presiden antara 2008 dan 2012.
Medvedev mengatakan bahwa Moskow bisa saja membalas dan mengirim senjata ke Korea Utara, yang secara resmi dikenal sebagai Republik Demokratik Rakyat Korea.
“Saya ingin tahu apa yang akan dikatakan penduduk negara ini ketika mereka melihat persenjataan terbaru Rusia dengan tetangga terdekat mereka – mitra kami dari RRDK,” tambahnya. “Quid pro quo.”
Sumber : CNA/SL