Rusia Layangkan Gagasan Pembicaraan Keamanan Yang Cepat

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov

Moskow | EGINDO.co – Rusia mengatakan pada Kamis (16 Desember) bahwa pihaknya siap mengirim negosiator pemerintah “setiap saat” untuk memulai pembicaraan dengan Amerika Serikat mengenai jaminan keamanan yang dicarinya untuk meredakan krisis di Ukraina.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan bahwa presiden Vladimir Putin dan Joe Biden, yang mengadakan panggilan video dua jam pada 7 Desember, dapat berbicara lagi sebelum tahun baru, meskipun tidak ada kesepakatan yang disepakati.

Peskov mengatakan bahwa wakil menteri luar negeri Sergei Ryabkov akan “siap terbang kapan saja ke negara netral mana pun” untuk memulai pembicaraan.

Ukraina dan AS mengatakan bahwa Rusia telah memindahkan lebih dari 90.000 tentara dalam jangkauan perbatasan Ukraina, dan mungkin siap untuk menyerang, yang dibantah Moskow.

Baca Juga :  Rusia Targetkan Kyiv, Putin Janji Balas Dendam Atas Serangan Di Perbatasan

Rusia mengatakan pihaknya merasa terancam dengan meningkatnya hubungan antara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) dan Ukraina, yang ingin bergabung dengan aliansi tersebut, dan kemungkinan rudal NATO dikerahkan untuk melawannya di tanah Ukraina.

Ditanya tentang kemungkinan pembicaraan antara Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, Peskov mengulangi posisi Moskow bahwa tidak jelas apa agenda untuk diskusi semacam itu.

Dia mengatakan bahwa proposal keamanan Rusia, yang diserahkan kepada Asisten Menteri Luar Negeri AS Karen Donfried di Moskow pada hari Rabu, terdiri dari dua rancangan dokumen, yang dia gambarkan sebagai perjanjian dan kesepakatan.

Dia menolak untuk membahas konten tersebut, mengatakan kepada wartawan bahwa mereka akan mengetahuinya “pada waktunya”.

Baca Juga :  "Selamat Datang Kembali", Trump dan Biden Jabat Tangan di Gedung Putih

Kementerian luar negeri Rusia pekan lalu menunjuk kemungkinan dorongan proposal ketika mengatakan bahwa NATO harus membatalkan komitmen 2008 ke Ukraina dan Georgia bahwa mereka suatu hari akan menjadi anggota, dan berjanji untuk tidak menyebarkan senjata di negara-negara yang berbatasan dengan Rusia yang dapat mengancam keamanannya. .

Moskow juga menyerukan pembaruan dialog pertahanan reguler dengan AS dan NATO, dan mendesak Washington untuk bergabung dengan moratorium penyebaran senjata nuklir jarak menengah di Eropa.

Ryabkov mengatakan minggu ini bahwa Rusia akan dipaksa menjadi “konfrontasi” di mana ia harus mengerahkan rudal semacam itu sendiri.
Sumber : CNA/SL

Bagikan :
Scroll to Top