Moskow | EGINDO.co – Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) telah menandatangani kesepakatan dengan tiga perusahaan biofarmasi China untuk produksi lebih dari 260 juta dosis vaksin Sputnik V melawan virus corona dalam beberapa minggu terakhir, menurut pernyataan yang diterbitkan di situs web RDIF.
Kontrak pertama ditandatangani dengan Shenzhen Yuanxing Gene-tech Co., Ltd. China pada 29 Maret untuk produksi lebih dari 60 juta dosis jab Sputnik V yang dijadwalkan mulai bulan ini.
Kesepakatan lain dicapai pada 1 April dengan anak perusahaan dari pemimpin kunci di bidang farmasi, Holding Farmasi Rhodiola Tibet, yaitu TopRidge Pharma, untuk produksi lebih dari 100 juta dosis per tahun.
Kesepakatan terbaru dicapai pada 19 April dengan anak perusahaan dari produsen biofarmasi besar Cina Hualan Biological Engineering Inc. untuk produksi lebih dari 100 juta dosis.
Tiga kesepakatan bersama berjumlah produksi lebih dari 260 juta dosis suntikan, yang akan memfasilitasi pasokan dan bisa cukup untuk memvaksinasi penuh lebih dari 130 juta orang di seluruh dunia, menurut RDIF.
Kirill Dmitriev, CEO RDIF, mengatakan kerja sama dengan China akan secara signifikan “membantu meningkatkan kapasitas produksi,” menambahkan bahwa negara tersebut adalah salah satu mitra utama Rusia di bidang ini.
“China adalah salah satu pusat produksi utama untuk Sputnik V dan kami siap untuk meningkatkan cakupan kemitraan dengan produsen lokal untuk memenuhi permintaan vaksin Rusia yang meningkat,” tambahnya.
Sumber : CGTN/SL