Moskow | EGINDO.co – Rusia mengatakan pada hari Minggu (9 Januari) bahwa pihaknya tidak akan membuat konsesi di bawah tekanan AS pada pembicaraan minggu ini tentang krisis Ukraina dan tuntutannya untuk jaminan keamanan Barat, dan bahwa ada risiko mereka akan berakhir dengan cepat.
Pembicaraan dijadwalkan di Jenewa, Brussel dan Wina tetapi kantor berita milik negara RIA mengutip Wakil Menteri Luar Negeri Sergei Ryabkov yang mengatakan sangat mungkin bahwa diplomasi dapat berakhir dengan tiba-tiba setelah satu pertemuan.
“Saya tidak dapat mengesampingkan apa pun, ini adalah skenario yang sepenuhnya mungkin dan Amerika … seharusnya tidak memiliki ilusi tentang ini,” katanya seperti dikutip.
“Tentu saja, kami tidak akan membuat konsesi di bawah tekanan dan dalam ancaman yang terus-menerus dibentuk oleh peserta Barat dari pembicaraan yang akan datang.”
Kantor berita Interfax mengutip Ryabkov, yang akan memimpin delegasi Rusia di Jenewa, yang mengatakan bahwa Moskow tidak optimis untuk melakukan pembicaraan.
Komentarnya mengisyaratkan garis tanpa kompromi dari Moskow pada titik paling tegang dalam hubungan AS-Rusia sejak Perang Dingin.
Puluhan ribu tentara Rusia dikumpulkan dalam jangkauan perbatasan dengan Ukraina dalam persiapan untuk apa yang Washington dan Kyiv katakan bisa menjadi invasi baru, delapan tahun setelah Rusia merebut semenanjung Krimea dari Ukraina.
Rusia menyangkal rencana invasi dan mengatakan pihaknya menanggapi apa yang disebutnya perilaku agresif dan provokatif dari aliansi militer NATO dan Ukraina, bekas tetangga Sovietnya yang condong ke Barat dan bercita-cita untuk bergabung dengan NATO.
Bulan lalu Rusia mengajukan serangkaian tuntutan termasuk larangan ekspansi NATO lebih lanjut dan diakhirinya aktivitas aliansi di negara-negara Eropa tengah dan timur yang bergabung setelah 1997.
Amerika Serikat dan NATO mengatakan sebagian besar proposal Rusia adalah non-starter.
Seorang pejabat senior pemerintahan Biden pada hari Sabtu mengatakan Amerika Serikat tidak bersedia untuk membahas batasan penempatan pasukan AS atau postur pasukan AS di negara-negara NATO di wilayah tersebut.
Namun, pihaknya siap untuk berbicara tentang kemungkinan masing-masing pihak membatasi latihan militer dan penyebaran rudal di wilayah tersebut.
Kementerian luar negeri Rusia mengatakan tim yang dipimpin oleh Ryabkov telah tiba di Jenewa, di mana pembicaraan resmi dijadwalkan pada Senin.
Rusia juga akan mengadakan negosiasi dengan NATO di Brussel pada hari Rabu dan di Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa di Wina pada hari Kamis.
Sumber : CNA/SL