Moskow | EGINDO.co – Rusia pada Minggu (3 April) membantah tuduhan Ukraina bahwa mereka telah membunuh warga sipil di kota Bucha, yang baru-baru ini direbut kembali oleh pasukan Ukraina dari pasukan Moskow.
Kementerian pertahanan Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa rekaman dan foto-foto yang menunjukkan mayat adalah “provokasi lain”.
“Selama penyelesaian ini berada di bawah kendali angkatan bersenjata Rusia, tidak ada satu pun penduduk lokal yang menderita akibat tindakan kekerasan,” kata kementerian itu.
Foto dan video mayat berserakan di jalan-jalan Bucha adalah “produksi lain dari rezim Kyiv untuk media Barat,” tambahnya.
Walikota Bucha Anatoliy Fedoruk sebelumnya mengatakan bahwa 300 warga telah dibunuh oleh tentara Rusia.
Sedikitnya 57 orang ditemukan terkubur di kuburan massal, kata seorang pejabat setempat, Minggu, sambil menunjukkan kepada AFP celah parit tempat mayat-mayat itu tergeletak. Beberapa mayat tidak terkubur atau sebagian terkubur di dalam tanah.
Beberapa mayat disembunyikan dalam kantong mayat zip-up hitam sementara yang lain mengenakan pakaian sipil.
“Kelihatannya persis seperti kejahatan perang,” kata juru bicara Presiden Volodymyr Zelenskyy kepada televisi BBC.
“Kami menemukan kuburan massal. Kami menemukan orang-orang dengan tangan dan kaki terikat … dan dengan tembakan, lubang peluru, di belakang kepala mereka.
“Mereka jelas warga sipil dan mereka dieksekusi.”
Dalam pernyataannya pada hari Minggu, Rusia mengatakan bahwa unit militernya telah ditarik dari Bucha pada 30 Maret.
“Pada 31 Maret, walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, mengkonfirmasi dalam pesan videonya bahwa tidak ada militer Rusia di kota itu, tetapi dia bahkan tidak menyebutkan penduduk setempat yang ditembak di jalan dengan tangan terikat,” kata orang Rusia itu. kementerian pertahanan.
“Yang disebut ‘bukti kejahatan’ di Bucha hanya muncul pada hari keempat, ketika petugas SBU [Layanan Keamanan Ukraina] dan perwakilan televisi Ukraina tiba di kota itu,” tambahnya.
“Foto dan bingkai video dari Bucha adalah pertunjukan lain yang dipentaskan oleh rezim Kyiv untuk media Barat, seperti di Mariupol dengan rumah sakit bersalin, serta di kota-kota lain.”
Sumber : CNA/SL