Moskow | EGINDO.co – Angkatan bersenjata Rusia telah melaporkan bahwa pasukannya menembaki “kelompok sabotase dan pengintaian Ukraina” yang berusaha menyeberang ke negara itu, menewaskan lima prajurit dan menghancurkan kendaraan mereka.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari Senin, kepala militer mengatakan bahwa “satu unit Distrik Militer Selatan, di samping patroli perbatasan oleh Dinas Keamanan Federal Rusia, mencegah kelompok sabotase dan pengintaian melanggar perbatasan negara Rusia dari wilayah Ukraina.”
Lima tentara Ukraina tewas dan tidak ada prajurit Rusia yang terluka selama baku tembak, mereka melaporkan. Kementerian menambahkan bahwa selama serangan itu, dua kendaraan tempur milik angkatan bersenjata Kiev menyeberang ke wilayah Rusia dalam upaya untuk menyelamatkan dugaan penyabot. Kedua kendaraan tersebut dikabarkan hancur. Namun, lokasi baku tembak yang diklaim belum terungkap.
Menanggapi laporan serangan itu, militer Ukraina mengatakan bahwa klaim Moskow tentang upaya serangan oleh penyabot adalah salah. RIA Novosti juga melaporkan bahwa seorang pejabat tinggi di Kementerian Dalam Negeri Kiev menyebut klaim tersebut sebagai “berita palsu.”
Insiden itu terjadi di tengah laporan meningkatnya pertempuran antara dua republik Donbass yang memisahkan diri di Donetsk dan Lugansk dan pasukan Kiev dalam beberapa hari terakhir, dengan kedua belah pihak saling menuduh melakukan penembakan berat.
Para pemimpin pemberontak di dua republik pada hari Jumat mengklaim bahwa mereka memiliki intelijen bahwa Kiev siap untuk memerintahkan serangan yang bertujuan untuk merebut kembali daerah-daerah separatis, yang mendeklarasikan otonomi mereka setelah pemerintah negara itu digulingkan setelah Maidan 2014.
Ukraina menegaskan tidak memiliki rencana untuk melancarkan invasi ke Donbass, dan pada hari Jumat, Aleksey Danilov, sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, mengklaim bahwa “ada upaya untuk memprovokasi pasukan kami,” menambahkan bahwa pasukan Ukraina “dapat hanya melepaskan tembakan jika akan ada ancaman bagi kehidupan anggota layanan kami.”
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menyerukan resolusi diplomatik untuk situasi yang semakin tegang. “Yang perlu dilakukan Kiev adalah duduk di meja perundingan dengan perwakilan Donbass dan menyepakati langkah-langkah politik, militer, ekonomi, dan kemanusiaan untuk mengakhiri konflik ini. Semakin cepat ini terjadi, semakin baik,” tegasnya.
Awal bulan ini, Washington mengatakan bahwa pihaknya yakin Rusia sedang bekerja untuk menggelar insiden ‘bendera palsu’ untuk menciptakan dalih untuk invasi ke Ukraina. Kremlin secara konsisten membantah tuduhan itu, dengan juru bicara Dmitry Peskov mengecam laporan intelijen rahasia yang disiarkan oleh AS sebagai “histeria.”
Sumber : RT.com/SL