Rupiah Menguat ke Rp16.288 per Dolar AS

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa, 10 Juni 2025, usai libur panjang akhir pekan. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka menguat sebesar 0,02 persen atau 3 poin ke posisi Rp16.288 per dolar AS.

Sementara itu, indeks dolar AS tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen ke level 99,27. Meskipun dolar AS menguat, mata uang rupiah tetap menunjukkan penguatan seiring sentimen positif dari dalam negeri serta pengaruh kondisi global.

Sejumlah mata uang Asia lainnya turut mencatatkan penguatan. Dolar Taiwan naik tipis 0,01 persen, peso Filipina menguat 0,11 persen, dan rupee India menguat 0,01 persen. Namun demikian, sebagian besar mata uang Asia lainnya justru mengalami tekanan. Yen Jepang melemah 0,48 persen, dolar Hong Kong turun 0,01 persen, dolar Singapura melemah 0,16 persen, dan won Korea Selatan turun 0,40 persen. Sementara itu, yuan China tercatat turun 0,07 persen, ringgit Malaysia melemah 0,04 persen, dan baht Thailand terkoreksi 0,23 persen.

Adapun pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 5 Juni 2025, rupiah ditutup menguat sebesar 10 poin atau 0,06 persen ke level Rp16.284 per dolar AS.

Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi, memperkirakan bahwa pergerakan rupiah pada hari ini akan berlangsung fluktuatif, namun berpeluang ditutup menguat dalam rentang Rp16.230 hingga Rp16.290 per dolar AS.

Dari sisi eksternal, penguatan rupiah turut didukung oleh pelemahan dolar AS akibat rilis data ketenagakerjaan AS yang di bawah ekspektasi. Di sisi lain, ketidakpastian terkait arah kebijakan perdagangan AS masih membayangi pasar, terutama setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan kenaikan tarif impor baja dan aluminium menjadi 50 persen pada pekan lalu.

Selain itu, dinamika hubungan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga menjadi perhatian pelaku pasar, menyusul pertemuan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Xi Jinping yang dilanjutkan dengan pembicaraan antar delegasi kedua negara di London.

Dari dalam negeri, sentimen positif muncul setelah Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengumumkan paket insentif dan stimulus ekonomi senilai Rp24,44 triliun. Langkah ini diambil untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional tetap terjaga selama periode Juni hingga Juli 2025.

Dengan berbagai sentimen tersebut, nilai tukar rupiah berpeluang mempertahankan tren penguatan secara terbatas pada hari ini, meskipun tekanan global tetap menjadi faktor yang perlu dicermati pelaku pasar.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top