Rupiah Menguat di Pembukaan, tetapi Berisiko Melemah Lagi

Uang rupiah dan uang dolar AS di sebuah tempat penukaran valas
Uang rupiah dan uang dolar AS di sebuah tempat penukaran valas

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mengalami penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa (4/2/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah dibuka pada level Rp16.370 per dolar AS, menguat dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di Rp16.448 per dolar AS.

Penguatan rupiah sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS yang turun dari 109,70 ke 108,75. Namun, indeks dolar saat pembukaan masih lebih tinggi dibandingkan penutupan kemarin, yaitu 108,40 versus 108,67.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa meskipun indeks dolar AS melemah, terdapat faktor eksternal yang berpotensi menekan rupiah. Salah satu faktor tersebut adalah sentimen pasar terhadap kebijakan tarif yang disampaikan oleh mantan Presiden AS, Donald Trump. Selain itu, data Purchasing Managers’ Index (PMI) manufaktur AS untuk Januari 2025 menunjukkan peningkatan ke level ekspansi, yaitu 50,9 dari sebelumnya 49,2.

Baca Juga :  Rusia Konfirmasi Serangan Di Kyiv Selama Kunjungan Guterres

“Peningkatan PMI ini mencerminkan pemulihan sektor manufaktur AS, yang dapat memperkuat kepercayaan pasar terhadap dolar AS,” ujar Ariston.

Di sisi lain, data inflasi Indonesia untuk Januari 2025 tercatat mengalami penurunan signifikan sebesar 0,76% secara tahunan (year-on-year), yang merupakan angka terendah sejak tahun 2000. Penurunan inflasi ini dipengaruhi oleh kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50% bagi beberapa kelompok pelanggan serta penurunan harga tiket pesawat.

Meskipun inflasi inti mengalami kenaikan tipis menjadi 2,36%, angka ini masih berada di bawah target Bank Indonesia. Namun, rendahnya inflasi tidak serta-merta mendorong Bank Indonesia untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut, karena stabilitas nilai tukar rupiah tetap menjadi prioritas di tengah ketidakpastian global.

Baca Juga :  Saham Asia Berada Pada Level Tertinggi, Suku Bunga Turuna

Dengan mempertimbangkan berbagai faktor tersebut, Ariston memperkirakan rupiah berisiko kembali melemah terhadap dolar AS, dengan potensi pelemahan hingga ke level Rp16.480 per dolar AS. Sementara itu, level support diperkirakan berada di kisaran Rp16.380 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top