Jakarta|EGINDO.co Tingkat nilai tukar rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari Senin, 1 Juli 2024. Rupiah berhasil mencatat penguatan sebesar 0,19 persen atau naik 30 poin menjadi Rp16.375 per dolar AS pada akhir pekan sebelumnya.
Ariston Tjendra, seorang analis pasar uang, menyatakan bahwa penguatan rupiah ini dipicu oleh data ekonomi AS terbaru, terutama terkait dengan indeks harga konsumsi personal (PCE) yang baru dirilis. Data tersebut mengindikasikan pelemahan nilai dolar AS di pasar global.
“Indeks dolar AS terlihat melemah pagi ini, berada di bawah 106 dalam kisaran 105,50-an,” ujar Ariston pada Senin (1/7/2024).
Para pelaku pasar juga memperhatikan bahwa data inti PCE untuk bulan Mei menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, hanya naik 0,1 persen dibandingkan dengan kenaikan 0,3 persen pada bulan April.
“Pasar menilai bahwa data ini menunjukkan perlambatan inflasi AS, yang dapat membuka peluang untuk penurunan suku bunga acuan AS ke depannya,” jelas Ariston.
Menurut Ariston, kondisi ini memberikan peluang bagi rupiah untuk terus menguat terhadap dolar AS hari ini. Ia memperkirakan rupiah dapat menguat ke kisaran Rp16.300-Rp16.330, dengan level resisten yang mungkin berada di sekitar Rp16.400 per dolar AS.
“Selain itu, mata uang dari negara-negara pasar berkembang juga terlihat menguat pagi ini, termasuk mata uang Singapura (SGD), Malaysia (MYR), Korea Selatan (KRW), Filipina (PHP), dan Thailand (THB),” tambah Ariston dalam analisisnya.
Sumber: rri.co.id/Sn