Rupiah Melemah, Terdampak Sikap The Fed

Ilustrasi Rupiah
Ilustrasi Rupiah

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS pada pembukaan perdagangan Kamis pagi ini. Berdasarkan data Bloomberg per pukul 10.00 WIB, kurs rupiah tercatat di level Rp16.541 per dolar AS, turun dibandingkan posisi sebelumnya.

Pada penutupan perdagangan Rabu kemarin, rupiah sempat berada di angka Rp16.536 per dolar AS. Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyatakan pada Kamis (8 Mei 2025) bahwa pasar kemungkinan besar merespons hasil pertemuan The Fed yang digelar pada dini hari tadi. Menurut Ariston, dalam rapat tersebut Ketua The Fed Jerome Powell mengisyaratkan bahwa kebijakan moneter longgar masih belum akan dilonggarkan dalam waktu dekat. Sinyal tersebut, kata Ariston, cenderung memperkuat posisi dolar AS di pasar global.

Ariston menambahkan bahwa keputusan The Fed didorong oleh ketidakpastian ekonomi AS yang timbul dari kebijakan kenaikan tarif. The Fed ingin mengetahui sejauh mana dampak kebijakan tarif yang diberlakukan pemerintahan Trump terhadap perekonomian Amerika Serikat. Peningkatan tarif impor yang digulirkan Trump diperkirakan dapat mendorong naiknya harga-harga di AS, sehingga mempercepat laju inflasi. Jika hal itu terjadi, daya beli masyarakat di AS berpotensi menurun akibat harga barang-barang yang lebih mahal.

Sebagai penutup analisanya, Ariston memproyeksikan rupiah berpotensi melemah hingga sekitar Rp16.580 per dolar AS hari ini. Tingkat support diperkirakan berada di kisaran Rp16.480 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Scroll to Top