Rupiah Melemah, Tekanan Global Masih Membayangi

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka melemah pada Kamis, 17 Juli 2025. Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda turun 33 poin atau 0,20% ke level Rp16.320 per dolar AS. Sementara itu, indeks dolar AS menguat tipis sebesar 0,07% ke posisi 98,46, menandakan sentimen risk-off masih membayangi pasar global.

Sejumlah mata uang utama di Asia pun turut mengalami tekanan. Yen Jepang terdepresiasi 0,37%, dolar Singapura melemah 0,23%, dan won Korea Selatan turun 0,18%. Di sisi lain, hanya beberapa mata uang regional yang berhasil mencatatkan penguatan, seperti peso Filipina sebesar 0,15% dan yuan Tiongkok sebesar 0,02%.

Faktor Eksternal dan Domestik Memicu Tekanan

Menurut analisis Ibrahim Assuaibi, Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, depresiasi rupiah dipicu oleh sejumlah dinamika eksternal dan domestik. Dari luar negeri, pelaku pasar tengah mengantisipasi potensi kebijakan tarif perdagangan dari Presiden AS Donald Trump serta intervensinya terhadap independensi Federal Reserve (The Fed), terutama terkait posisi Jerome Powell sebagai ketua bank sentral AS.

Dari dalam negeri, keputusan Bank Indonesia yang memangkas BI Rate menjadi 5,25% pada Rapat Dewan Gubernur 16 Juli lalu turut menjadi perhatian. Ini adalah pemangkasan ketiga pada tahun 2025, sebagai bagian dari kebijakan moneter akomodatif di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Mengutip CNBC Indonesia, investor juga masih menantikan sinyal dari The Fed terkait arah suku bunga ke depan. Apalagi, sejumlah data ekonomi AS pekan ini seperti klaim pengangguran dan indeks manufaktur diperkirakan akan memberi gambaran lanjutan soal kondisi ekonomi Negeri Paman Sam.

Kurs Dolar AS di Bank-Bank Besar Indonesia

Berikut ini rincian nilai tukar dolar AS di beberapa bank nasional pada Kamis pagi:

Bank Central Asia (BCA)

  • E-Rate (09.40 WIB)

    • Beli: Rp16.313

    • Jual: Rp16.333

  • TT Counter (08.05 WIB)

    • Beli: Rp16.135

    • Jual: Rp16.435

  • Bank Notes (08.08 WIB)

    • Beli: Rp16.135

    • Jual: Rp16.435

Bank Rakyat Indonesia (BRI)

  • E-Rate (09.44 WIB)

    • Beli: Rp16.308

    • Jual: Rp16.333

  • TT Counter

    • Beli: Rp16.225

    • Jual: Rp16.425

Bank Mandiri

  • Special Rate (09.07 WIB)

    • Beli: Rp16.260

    • Jual: Rp16.310

  • TT Counter (09.51 WIB)

    • Beli: Rp16.025

    • Jual: Rp16.375

  • Bank Notes (09.50 WIB)

    • Beli: Rp16.025

    • Jual: Rp16.375

Bank Negara Indonesia (BNI)

  • Special Rate (09.35 WIB)

    • Beli: Rp16.315

    • Jual: Rp16.330

  • TT Counter & Bank Notes (09.35 WIB)

    • Beli: Rp16.150

    • Jual: Rp16.420

Outlook Jangka Pendek: Waspadai Volatilitas Global

Dikutip dari Kontan.co.id, sejumlah analis memperkirakan bahwa volatilitas rupiah akan tetap tinggi dalam beberapa pekan ke depan. Pasar diperkirakan akan mencermati arah suku bunga global, harga komoditas, serta tensi geopolitik internasional yang dapat memengaruhi arus modal ke pasar negara berkembang.

Catatan: Langkah Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi ganda—baik di pasar spot maupun DNDF (Domestic Non-Deliverable Forward)—dianggap cukup efektif menahan gejolak yang lebih dalam. Namun, pelaku pasar tetap disarankan waspada terhadap dinamika global yang belum stabil.

Sumber: Bisnis.com/Sn

Scroll to Top