Jakarta|EGINDO.co  Nilai tukar rupiah diperkirakan masih berisiko melemah seiring dengan kekhawatiran pasar terhadap kebijakan tarif yang disuarakan oleh mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Pada perdagangan Senin (10/2), rupiah tercatat melemah 0,46 persen atau turun 75 poin ke level Rp16.358 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa kebijakan tarif yang tengah digaungkan oleh Trump meningkatkan kewaspadaan pelaku pasar. “Hal ini mendorong peralihan investasi ke aset yang lebih aman, seperti dolar AS dan emas,” ujar Ariston, Selasa (11/2).
Saat ini, harga emas internasional terus mengalami kenaikan, sementara dolar AS semakin menguat. Kondisi tersebut memberikan tekanan terhadap aset berisiko, termasuk nilai tukar rupiah.
Berdasarkan data Bloomberg, pada pembukaan perdagangan hari ini, rupiah kembali melemah 0,18 persen atau turun 29 poin ke level Rp16.387 per dolar AS. Sementara itu, harga emas internasional tercatat naik 0,97 persen menjadi 2.963 dolar AS per troy ons.
Ariston memperkirakan rupiah masih berpotensi melemah hingga kisaran Rp16.400 per dolar AS, dengan level support di sekitar Rp16.300 per dolar AS.
Sumber: rri.co.id/Sn