Rupiah Melemah ke Rp 16.326 per Dolar AS, Dipengaruhi Sentimen Global dan Penguatan Dolar

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah kembali mengalami tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada akhir pekan ini, yang sebagian besar dipicu oleh faktor eksternal.

Berdasarkan data Bloomberg pada Jumat (30/5/2025), kurs rupiah di pasar spot ditutup di level Rp 16.326 per dolar AS, melemah 0,12 persen dibandingkan hari sebelumnya. Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (JISDOR) pada Rabu (28/5/2025) juga menunjukkan pelemahan sebesar 0,27 persen ke posisi Rp 16.300 per dolar AS.

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa pelemahan rupiah sejalan dengan tren penguatan indeks dolar AS (DXY) selama sepekan terakhir. Selain itu, munculnya kembali kekhawatiran mengenai isu tarif global turut membebani mata uang emerging markets, termasuk rupiah.

“Pergerakan dolar AS saat ini sangat dipengaruhi oleh ketidakpastian global. Dolar bisa menguat apabila ada kabar baik dari luar negeri, dan sebaliknya bisa melemah tajam bila muncul sentimen negatif,” ujar Lukman kepada Kontan.co.id pada Jumat (30/5).

Sebagai informasi, indeks DXY tercatat naik 0,36 persen dalam sepekan ke level 99,4, meskipun secara kumulatif telah turun lebih dari 8 persen sejak awal tahun 2025.

Melihat ke depan, Lukman memperkirakan bahwa dolar AS masih berpotensi mengalami tekanan lanjutan pada pekan mendatang.

Sementara itu, Wahyu Tribowo Laksono, pendiri Tradeindo, menyatakan bahwa dari sisi fundamental, saat ini belum terdapat katalis kuat yang dapat mendorong penguatan rupiah. Namun demikian, ia menilai bahwa pelemahan rupiah dalam sepekan ini masih tergolong wajar.

“Dari perspektif teknikal, rupiah justru masih berisiko melemah dalam jangka menengah,” kata Wahyu pada Sabtu (31/5/2025).

Untuk perdagangan hari Senin (2/6/2025), pelaku pasar akan mencermati sejumlah data ekonomi penting, baik dari dalam maupun luar negeri. Di antaranya adalah rilis Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) oleh Bank Indonesia dan data manufaktur ISM dari Amerika Serikat untuk periode Mei.

Wahyu memperkirakan bahwa pada perdagangan awal pekan, nilai tukar rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp 16.100 hingga Rp 16.500 per dolar AS. Sementara Lukman memperkirakan kisaran pergerakan di Rp 16.200 hingga Rp 16.400 per dolar AS.

Sumber: Tribunnews.com/Sn

Scroll to Top