Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar Rupiah kembali mengalami tekanan terhadap sejumlah mata uang asing pada pembukaan perdagangan Senin (7/7/2025). Mengacu pada data nilai tukar bank notes dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI, Rupiah tercatat melemah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar mata uang utama lainnya.
Rupiah dibuka dengan kurs jual terhadap USD di angka Rp16.340 per dolar, sementara kurs beli berada di level Rp16.060. Pelemahan ini mencerminkan tren depresiasi yang berlangsung sejak kuartal kedua 2025, didorong oleh ketegangan perdagangan global dan kebijakan tarif proteksionis yang diberlakukan Pemerintah AS sejak April lalu.
Mengutip analisis dari Kompas.com dan Bisnis Indonesia, sentimen negatif terhadap aset negara berkembang seperti Indonesia turut dipengaruhi oleh penguatan indeks dolar AS yang diperkuat data ketenagakerjaan dan inflasi di negara tersebut. Hal ini mendorong investor global melakukan aksi lindung nilai terhadap volatilitas pasar.
Selain terhadap Dolar, Rupiah juga menunjukkan pelemahan terhadap Euro dengan kurs jual Rp19.348 dan beli Rp18.557. Terhadap Poundsterling Inggris, nilai tukar Rupiah bahkan menembus Rp22.417 (jual) dan Rp21.839 (beli), menunjukkan depresiasi yang cukup dalam.
Di kawasan regional Asia Tenggara, Rupiah melemah terhadap Ringgit Malaysia (kurs jual Rp4.041, beli Rp3.621), namun relatif stabil terhadap Baht Thailand yang diperdagangkan pada kisaran Rp508,00 (jual) dan Rp496,00 (beli).
Faktor domestik juga ikut memberi tekanan, terutama defisit neraca berjalan dan perlambatan ekspor akibat melemahnya permintaan global. Sepanjang semester I 2025, Rupiah tercatat melemah sekitar 1,78% terhadap USD.
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam laporan yang dikutip Bisnis.com menilai bahwa Bank Indonesia masih memiliki ruang untuk melakukan stabilisasi melalui intervensi pasar valas, didukung cadangan devisa yang memadai dan posisi utang luar negeri pemerintah yang relatif terkendali.
Meski demikian, pelaku usaha dan masyarakat diminta mewaspadai potensi gejolak nilai tukar, terutama bagi sektor-sektor yang bergantung pada impor bahan baku dan barang modal. Pemerintah pun diimbau untuk memperkuat bauran kebijakan fiskal dan moneter guna menjaga daya saing perekonomian nasional di tengah tekanan eksternal yang masih tinggi.
Berikut rincian kurs Rupiah terhadap beberapa mata uang utama berdasarkan data dari BNI pada pukul 08.20 WIB:
Mata Uang | Kurs Beli (Rp) | Kurs Jual (Rp) |
---|---|---|
USD | 16.135 | 16.340 |
SGD | 12.495 | 12.930 |
AUD | 10.457 | 10.812 |
EUR | 18.557 | 19.348 |
GBP | 21.839 | 22.417 |
CAD | 11.789 | 12.136 |
CHF | 20.154 | 20.694 |
HKD | 1.974 | 2.154 |
JPY (per 100) | 109,82 | 114,62 |
SAR | 4.113 | 4.533 |
MYR | 3.621 | 4.041 |
THB | 496,00 | 508,00 |
NZD | 9.669 | 10.029 |
CNY | 2.183 | 2.333 |
AED | 4.291 | 4.531 |
KRW (per 100) | 8,90 | 14,90 |