Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS, Jumat (21/6/2024). Analis Pasar Uang Ariston Tjendra menilai, potensi pelemahan rupiah ada karena dipengaruhi sentimen suku bunga.
Rupiah sudah sempat melemah 0,40 persen. Nilai tukar rupiah pun menjadi Rp16.430 per dolar AS pada penutupan perdagangan Kamis kemarin.
Ariston menjelaskan, indeks dolar yang terus menguat, membuat nilai tukar rupiah tertekan. Ketidakpastian pemangkasan suku bunga The Fed mendorong penguatan dolar AS.
“Potensi pelemahan rupiah masih terbuka terhadap dolar AS hari ini. Indeks dolar AS masih bergerak naik pagi ini di kisaran 105,60,” kata Ariston dalam analisisnya.
​The Fed, tambah Ariston, terlihat masih enggan terburu-buru memangkas suku bunganya. Hal ini menimbulkan sentimen negatif bagi pelaku pasar.
Ia melanjutkan, pergerakan rupiah juga dipengaruhi keputusan Bank Indonesia (BI) kemarin yang belum mengubah kebijakan suku bunganya. Namun, BI bisa memakai instrumen lain untuk menarik dolar masuk ke Indonesia, seperti Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.500. Sedangkan level support di sekitar Rp16.380 per dolar AS,” ujar Ariston menutup analisisnya.
Sumber: rri.co.id/Sn