Rupiah Diproyeksikan Masih Tertekan Suku Bunga the Fed

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar Rupiah diperkirakan akan bergerak fluktuatif, cenderung melemah dalam perdagangan hari ini. Data terakhir Bloomberg menunjukkan posisi Rupiah di level Rp 15.651 menguat tipis 0,01 persen.

Pelemahan Rupiah masih dibayangi sentimen pasar keuangan global mengenai suku bunga acuan The Fed. Pelaku pasar sedang menunggu pidato para pejabat The Fed mengenai arah kebijakan suku bunga acuan.

“Rupiah diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp15.639- Rp15.700 per dollar AS hari ini. Namun masih berpeluang ditutup melemah,” kata analis pasar uang Ibrahim Assuaibi.

Dari dalam negeri Bank Indonesia sudah menaikkan suku bunga acuan 6 persen untuk stabilitas Rupiah. Namun, pergerakan dollar yang menguat, juga dipengaruhi oleh tingginya yield (imbal hasil) surat utang AS.

Baca Juga :  Peringatan Tanah Longsor Dan Banjir Akibat Topan Baru Odette

“Volatilitas tinggi terlihat dari angka yield obligasi Amerika Serikat (AS) yang sedang ada di angka 5 persen. Tertinggi sejak 2007 sehingga BI tidak bisa lagi menahan suku bunga,” ujar Ibrahim.

Fluktuasi juga terlihat dari lantai Bursa. Dalam pembukaan perdagangan hari ini IHSG bergerak ke zona merah dari posisi penutupan perdagangan kemarin di level 6.804 melemah 0,58 persen.

Data BNI Sekuritas menyebutkan terjadi net sell asing sebesar Rp740 miliar. Dan saham yang paling banyak dijual asing adalah saham perusahaan dengan kode TLKM, BMRI, ASII, BBNI, dan ICBP.

“Hari ini IHSG berpotensi menguat terbatas. Level support IHSG berada di 6.750-6.790 dan level resist IHSG berada di 6.830-6.870,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Baca Juga :  Rupiah Diproyeksikan Masih Melemah Dipengaruhi Perdagangan

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top