Rupiah Diprediksi Masih Melemah Akibat Tekanan Eksternal

Seorang pegawai gerai penukaran valas menunjukkan lembaran uang rupiah dan uang dolar AS.
Seorang pegawai gerai penukaran valas menunjukkan lembaran uang rupiah dan uang dolar AS.

Jakarta|EGINDO,co Rupiah terhadap dolar AS masih berpotensi melemah  hari ini. Dalam penutupan perdagangan hari Selasa kemarin, rupiah melemah 38 poin atau 0,24 persen di posisi Rp15.592 per dolar AS.

“Selain karena ketegangan geopolitik di kawasan Timur Tengah yang masih berlangsung, juga karena pernyataan salah satu petinggi Bank Sentral AS semalam. Gubernur Christopher Waller menyatakan menginginkan pemangkasan suku bunga acuan AS tidak dilakukan terburu-buru dan agresif tahun ini,” kata Ariston Tjendra, Rabu (17/1/2024).

Indeks dollar AS pagi ini, sambung Ariston, sudah bergerak di kisaran 103,3, dimana pagi sebelumnya di kisaran 102,8. Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun juga mengalami kenaikan dari 3,96 persen, sekarang sudah di 4,05 persen

Baca Juga :  Nvidia Digugat Penulis,Penggunaan AI atas Karya Berhak Cipta

​”Ekspektasi pasar mengenai waktu dan besaran pemangkasan suku bunga acuan AS masih  berubah-ubah.  Tergantung perkembangan data-data perekonomian AS, malam ini data penjualan ritel AS bisa memberikan pertimbangan baru bagi pasar,” ujar Ariston.

Sementara pagi ini, data ekonomi Tiongkok akan dirilis yaitu data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal keempat. Data ini bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah bila dirilis sesuai atau melebihi ekspektasi 5,3 persen.

Sementara itu di dalam negeri, Bank Indonesia juga akan menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur untuk Januari 2024. Namun hasil RDG BI, menurut Ariston, kemungkinan tidak terlalu mempengaruhi rupiah bila BI tidak mengubah suku bunga acuannya.

“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp15.650. Sedangkan  potensi support di kisaran Rp15550 per dolar AS,” ucap Ariston.

Baca Juga :  Rupiah Diprediksi Melemah setelah Ditutup Menguat Tajam

Untuk indeks harga saham, dalam penutupan perdagangan hari Selasa kemarin, IHSG naik 18,78 poin atau 0,26% ke level 7.242,78. Hari ini, berdasarkan analisis teknikal Tim Pilarmas Investindo Sekuritas IHSG diprediksi akan melemah.

“IHSG berpotensi melemah terbatas di level support 7.200, dan level resist di 7.275. Data pertumbuhan ekonomi Tiongkok, akan mencuri perhatian para pelaku pasar hari ini,” demikian rilis tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas.

Para pelaku pasar meyakini pertumbuhan ekonomi (PDB) Tiongkok secara bulanan akan melambat menjadi 1 persen untuk triwulan IV-2023. Namun secara tahunan,  pertumbuhan ekonomi Tiongkok di perkirakan akan naik menjadi 5,3 persen  dari 4,9 persen pada periode yang sama tahun 2022.

Baca Juga :  Rupiah Diprediksi Berisiko Melemah Dipicu Ekspektasi Suku Bunga

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top