Rupiah Diprediksi Berisiko Melemah Dipicu Ekspektasi Suku Bunga

Pegawai tempat penukaran valas sedang menghitung lembaran uang dolar AS di antara lembaran uang rupiah
Pegawai tempat penukaran valas sedang menghitung lembaran uang dolar AS di antara lembaran uang rupiah

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diprediksi berisiko melemah hari ini. Pada akhir pekan lalu, rupiah melemah 0,20 persen (31 poin) ke posisi Rp15.955 per dolar Amerika Serikat (AS).

“Di perdagangan akhir pekan lalu, rupiah mengalami tekanan terhadap dolar AS. Pelaku pasar masih ragu soal penurunan inflasi, melihat data harga impor AS April 2024 naik melebihi ekspektasi pasar,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra dalam analisisnya, Senin (20/5/2024).

​Menurutnya, kenaikan harga barang impor akan menyumbang kenaikan inflasi AS lagi.  Tapi, sejak Gubernur Bank Sentral AS Jerome Powell mengindikasikan peluang tidak adanya kenaikan suku bunga acuan AS tahun ini.

Kemungkinan itu disampaikan Powell  usai rapat kebijakan moneter The Fed awal Mei kemarin. Powell menilai, penurunan inflasi AS mengalami kemajuan dan sentimen pasar terhadap aset berisiko terlihat membaik.

Baca Juga :  Rupiah Diperkirakan Berisiko Melemah karena Prospek Suku Bunga

“Indeks saham global juga menguat. Termasuk  harga emas, kripto dan nilai tukar lain yang dihadapkan dengan dolar AS,” ucap Ariston.

Sentimen di akhir pekan kemarin, lanjut Ariston, bisa mendorong pelemahan rupiah terhadap dolar AS. Rupiah diperkirakan masih bisa bertahan di bawah Rp1.6000 per dolar AS.

“Karena pasar masih memiliki ekspektasi tinggi terhadap pemangkasan suku bunga di AS. Pelaku pasar berharap The Fed akan mulai memangkas suku bunga acuan tahun ini,” ujarnya.

Sumber: rri.co/id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top