Jakarta|EGINDO.co Ariston Tjendra, seorang analis pasar uang, memperkirakan nilai tukar rupiah akan mengalami pergerakan konsolidasi pada Rabu (11/9/2024). Hal ini disebabkan oleh data ekonomi Amerika Serikat yang masih menjadi faktor penentu terhadap pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Pada penutupan perdagangan Selasa, rupiah hanya menguat tipis sebesar satu poin atau 0,01 persen, sehingga berada pada level Rp15.455 per dolar AS. Ariston mengungkapkan bahwa rupiah masih bergerak di bawah angka Rp15.500 per dolar AS, dan pola pergerakan konsolidasi diperkirakan akan berlanjut pada hari ini.
“Pasar tengah menunggu rilis data ekonomi penting dari Amerika Serikat yang akan keluar malam ini, khususnya data inflasi dan Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk bulan Agustus,” ujar Ariston, Rabu (11/9/2024).
Data ini dinilai krusial karena akan menjadi acuan pasar dalam menentukan kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS di masa mendatang. Data inflasi AS yang dirilis pekan ini juga merupakan data terakhir sebelum pengumuman kebijakan moneter berikutnya dari Federal Reserve.
Ariston memperkirakan pergerakan rupiah hari ini berada di kisaran Rp15.400 hingga Rp15.500 per dolar AS. Sementara itu, beberapa analis memperkirakan inflasi tahunan AS akan turun dari 2,9 persen menjadi 2,6 persen, dengan inflasi bulanan diperkirakan tetap stabil di angka 0,2 persen.
Sumber: rri.co.id/Sn