Rupiah Diperkirakan Melemah Pascarilis Data Pekerjaan di AS

Seorang petugas memegang uang rupiah di atas tumpukan uang dolar AS, di tempat penukaran valuta asing.
Seorang petugas memegang uang rupiah di atas tumpukan uang dolar AS, di tempat penukaran valuta asing.

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar AS dalam perdagangan di awal pekan ini. Pada akhir pekan kemarin, posisi rupiah Rp16.196 per dolar AS, naik 0,41 persen dibanding hari sebelumnya.

“Potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini ke arah Rp16.250. Sedangkan potensi support di kisaran Rp16.150 per dolar AS,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Senin (10/6/2024).

​Rupiah berpotensi melemah setelah rilis data tenaga kerja versi pemerintah di Amerika Serikat. Yaitu data Non Farm Payrolls bulan Mei 2024 dan data upah rata-rata per jam.

“Kedua data tersebut menunjukkan hasil yang lebih bagus dari proyeksi pasar. Kondisi ketenagakerjaan yang membaik bisa mendorong kenaikan inflasi lagi, sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS menurun,” ucap Ariston.

Baca Juga :  Jelang G7, PM Jepang Sambut Investasi Produsen Chip Global

Ekspektasi pemangkasan suku bunga yang menurun, mendorong kembali penguatan dolar AS. Indeks dollar AS pagi ini bergerak di kisaran 105,11, sebelumnya, pada Jumat kemarin, indeks bergerak di kisaran 104.

Upah rata-rata per jam di AS  pada Mei 2024, naik menjadi 0,4 persen dari sebelumnya  0,2 persen. Kenaikannya juga lebih tinggi dibandingkan proyeksi pasar sebesar 0,3 persen.

Sedangkan data  Non-Farm Payrolls naik menjadi 272 ribu orang dibandingkan sebelumnya sebanyak 165 ribu orang. Kenaikan tenaga kerja non-pertanian juga lebih tinggi dari perkiraan pasar sebanyak 182 ribu pekerja.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top