Rupiah Diperkirakan Melemah, Imbas Inflasi AS

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Rupiah diperkirakan melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Rabu (13/3/2024). Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah dapat terjadi, imbas dari inflasi di AS.

Posisi terakhir rupiah adalah Rp15.590 per dolar AS, pada Jumat pekan lalu. Posisi ini menguat 0,41 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.

“Rupiah berpeluang melemah hari ini, setelah rilis data inflasi konsumen di Amerika Serikat semalam. Inflasi menunjukan kenaikan melebihi ekspektasi pasar,” kata Ariston.

Ia menambahkan, data Consumer Price Index (CPI) atau indeks harga konsumen di AS masih menanjak di 3,2 persen. Kenaikan inflasi bisa memicu ekspektasi bahwa the Fed akan menahan lebih lama pemangkasan suku bunga acuannya tahun ini.

Baca Juga :  Biaya Sekolah Mahal, Pemerintah Berencana Kenakan Pajak

Ariston menekankan, kondisi itu akan mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar mata uang lainnya. Karena, ekspektasi pasar sangat berpengaruh dalam pergerakan mata uang terhadap dolar.

“Ekspektasi pasar terhadap kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS bisa berubah, seiring dengan rilis data ekonomi AS terbaru. Bila rilis data mengindikasikan inflasi AS sulit turun, ekspektasi pemangkasan berkurang, dolar AS menguat dan sebaliknya,” ujar Ariston.

Ia memperkirakan, hari ini, peluang pelemahan rupiah ke arah Rp15.630. Adapun potensi support di sekitar Rp15.580 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top