Rupiah Diperkirakan Masih Berisiko Tertekan Penguatan Dolar

Petugas tempat penukaran valas sedang menunjukkan lembaran uang dolar AS di antara lembaran uang rupiah
Petugas tempat penukaran valas sedang menunjukkan lembaran uang dolar AS di antara lembaran uang rupiah

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan masih akan melemah terhadap dolar AS hari ini. Dalam penutupan perdagangan Selasa (7/5/2024), rupiah melemah 0,13 persen (20 poin) ke posisi Rp16.046/dolar AS.

“Rupiah mungkin bergerak melemah lagi hari ini terhadap dolar AS. Indeks dolar AS terlihat rebound (menguat kembali) setelah mengalami tekanan pasca pengumuman rapat moneter The Fed,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Rabu (8/5/2024).

Greenback juga sempat tertekan karena data tenaga kerja Amerika Serikat yang lebih buruk dari ekspektasi. Laporan yang dirilis akhir pekan kemarin menunjukkan jumlah penggajian non-pertanian (non-farm payroll) naik 175.000, kenaikan terkecil dalam enam bulan.

Sedangkan tingkat pengangguran naik menjadi 3,9 persen. Data tenaga kerja AS juga menunjukkan pertumbuhan upah yang melambat.

Baca Juga :  Vior Tancap Gas Jadi Wanita Kedua Yang Masuk MPL

“Kondisi itu membuat indeks dolar AS tertekan ke area 105,05. Namun  sekarang sudah berada di kisaran 105,50,” ucap Ariston.

Penguatan dolar AS ini, tambahnya, bisa karena sikap the Fed yang masih akan menunda pemangkasan suku bunga acuannya. The Fed masih menunggu inflasi benar-benar turun, dan pasar menantikan data ekonomi  baru untuk memastikan hal ini.

Sisi lain, lanjutnya, konflik di Timur Tengah terkait Israel menyerang area baru di Gaza juga memicu kekhawatiran pelaku pasar.  Sehingga, sebagian pelaku pasar mencari aset aman dalam bentuk dolar AS.

“Potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.100. Sedangkan potensi support di sekitar Rp16.000 per dolar AS,” ucapnya.

Baca Juga :  Rupiah Diperkirakan Berisiko Melemah karena Prospek Suku Bunga

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top