Jakarta|EGINDO.co Melemahnya indeks dolar Amerika Serikat (AS) membuka peluang bagi penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini, Jumat, 7 Maret 2025. Meskipun demikian, terdapat faktor lain yang dapat menyebabkan rupiah tetap mengalami pelemahan, setelah pada perdagangan Kamis kemarin ditutup melemah.
Pada perdagangan sebelumnya, rupiah berada di level Rp16.339 per dolar AS, mengalami penurunan sebesar 0,17 persen atau 27 poin. “Saat ini, indeks dolar masih berada di kisaran 104, bahkan sempat turun ke level 103,7 pada perdagangan kemarin,” ujar Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, Jumat (7/3/2025).
Menurut Ariston, pelemahan indeks dolar AS dipengaruhi oleh kebijakan perdagangan Presiden AS Donald Trump. Trump memutuskan untuk menunda sebagian kenaikan tarif terhadap produk impor dari Meksiko dan Kanada hingga 2 April 2025.
“Kebijakan tersebut memicu pelemahan dolar AS. Selain itu, ada pula kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi AS akibat kenaikan tarif barang impor dari beberapa negara tertentu,” jelasnya.
Ariston menambahkan bahwa kenaikan tarif yang berpotensi memperlambat pertumbuhan ekonomi global dapat menjadi sentimen negatif bagi pergerakan harga aset berisiko. Oleh sebab itu, meskipun rupiah sempat mengalami konsolidasi di area support pada perdagangan kemarin, masih ada kemungkinan tekanan terhadap mata uang tersebut.
Pada perdagangan Kamis, rupiah bergerak dalam rentang Rp16.260 hingga Rp16.280 per dolar AS. Sementara itu, untuk perdagangan hari ini, rupiah diperkirakan berpotensi melemah ke kisaran Rp16.360 hingga Rp16.380 per dolar AS.
Sumber: rri.co.id/Sn