Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah berpotensi mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini. Hal ini sejalan dengan pelemahan indeks dolar AS. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, rupiah tercatat menguat sebesar 0,15 persen atau naik 24,5 poin ke level Rp16.313 per dolar AS.
Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa indeks dolar AS pada awal pekan ini menunjukkan pergerakan menurun. “Saat ini, indeks dolar AS berada di level 106,26, lebih rendah dibandingkan posisi sebelumnya pada level 106,50,” ujar Ariston pada Senin (24/2/2025).
Menurut Ariston, pelemahan dolar AS terjadi setelah rilis sejumlah data ekonomi AS pada Jumat lalu. Data menunjukkan bahwa tingkat keyakinan konsumen pada Februari lebih rendah dibandingkan ekspektasi pasar serta hasil bulan sebelumnya.
“Selain itu, penjualan rumah existing untuk Januari juga tercatat lebih rendah dari perkiraan. Kondisi ini mencerminkan adanya tekanan terhadap perekonomian AS,” jelasnya.
Ariston menambahkan bahwa ketidakpastian terkait kebijakan kenaikan tarif yang diberlakukan oleh Presiden Trump turut memengaruhi pergerakan dolar AS. Situasi ini membuat pelaku pasar melepas posisi sebelumnya yang mengantisipasi kebijakan tarif tersebut, sehingga dolar AS mengalami pelemahan.
“Dengan berbagai sentimen tersebut, rupiah hari ini berpeluang menguat terhadap dolar AS hingga kisaran Rp16.220 per dolar AS, dengan potensi batas resisten di sekitar Rp16.300 per dolar AS,” pungkasnya.
Sumber: rri.co.id/Sn