Rupiah Berpotensi Menguat Pasca Pelemahan

petugas sedang menghitung uang dollar
petugas sedang menghitung uang dollar

Jakarta|EGINDO.co Hari ini, nilai tukar rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS. Penguatan ini dipicu oleh harapan bahwa Federal Reserve AS akan memangkas suku bunga acuan mereka, mengingat data ekonomi terbaru menunjukkan tidak adanya kenaikan harga barang impor dan penjualan ritel bulanan yang stabil di AS.

Analis pasar uang, Ariston Tjendra, menyatakan bahwa ini mengurangi potensi inflasi tinggi di AS, yang pada gilirannya memungkinkan untuk pemangkasan suku bunga acuan di sana.

Ariston juga memperkirakan bahwa sentimen ini akan mempengaruhi kebijakan suku bunga Bank Indonesia dalam rapat Dewan Gubernur mereka hari ini. Meskipun ada harapan akan pemangkasan suku bunga di AS, BI kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga acuannya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.

Baca Juga :  Dolar Menguat, Suku Bunga AS Lebih Tinggi Untuk Waktu Lama

Dia memproyeksikan bahwa rupiah berpotensi menguat dan mencapai kisaran Rp16.100 per dolar AS pada hari ini, dengan resistensi yang mungkin muncul di sekitar Rp16.200.

Lukman Leong, analis pasar uang lainnya, menambahkan bahwa pelaku pasar masih dalam sikap “wait and see” dan menanti pernyataan resmi dari BI.

Mereka mengantisipasi apakah BI akan mengambil sikap dovish seperti Federal Reserve AS dalam waktu belakangan ini.

Jika BI tetap mempertahankan sikap yang akomodatif terhadap kebijakan moneter, rupiah berpotensi menguat lebih lanjut; namun, pernyataan yang berbeda dapat mempengaruhi pergerakan mata uang tersebut secara negatif.

Pasar keuangan global saat ini sangat peka terhadap perubahan dalam kebijakan moneter, dan ini tercermin dalam antisipasi dan pergerakan rupiah terhadap dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top