Rupiah Berpotensi Menguat, Menanti Hasil RDG BI

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia serta pemangkasan suku bunga The Fed masih jadi isu pergerakan rupiah versus dolar AS. Dalam penutupan perdagangan Rabu kemarin, rupiah ditutup melemah 0,03% atau 5 poin ke Rp15.511 per dolar AS.

“Rupiah masih berpotensi menguat terhadap dolar AS hari ini. BI akan merilis kebijakan moneter terbarunya, dan kemungkinan tidak ada perubahan karena risiko ketidakpastian global masih tinggi,” kata Ariston dalam analisisnya, Kamis (21/12/2023)

Sementara dari inflasi dalam negri, tambah Ariston, masih terkendali. Jadi hasil RDG BI kemungkinan tidak terlalu mempengaruhi pergerakan rupiah versus dolar AS.

Bank Sentral Amerika Serikat The Fed juga  masih belum yakin akan memangkas suku bunganya. Namun, ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS semakin tinggi.

Baca Juga :  BI:Kenaikan Suku Bunga Acuan Kemungkinan Di Akhir Tahun 2022

“Meskipun data yang dirilis AS semalam, yaitu data tingkat keyakinan konsumen Desember meningkat di atas ekspektasi.  Begitu pula data penjualan rumah existing November mengalami kenaikan  dibandingkan bulan sebelumnya,” ucap Ariston.

Survei CME FedWatch Tool memperlihatkan probabilitas 100 persen suku bunga acuan the Fed akan dipangkas di bulan Mei. Probabilitas sebelumnya, kata Ariston, hanya sekitar 96%.

Tingkat imbal hasil obligasi AS terutama tenor 10 tahun juga menurun ke kisaran 3,8% dari sebelumnya 3,9%. Ini mengindikasikan bahwa pelaku pasar berekspektasi tingkat suku bunga bakal turun ke depannya.

“Ke depannya, bila data-data ekonomi AS terbaru bagus,  bisa menurunkan ekspektasi pasar terhadap kapan penurunan suku bunga. Dan ini bisa membuat dolar bisa bertahan menguat,” ujar Ariston

Baca Juga :  BI: Literasi Masyarakat Terhadap Ekonomi Syariah Meningkat

Ariston menyebut potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp15.450-15.480. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp15.530 per dolar AS.

Untuk indeks harga saham, tim analis BNI Sekuritas memprediksi hari ini IHSG melemah terbatas. Dalam penutupan perdagangan Rabu kemarin, IHSG naik 31,82 poin atau 0,44% ke level 7.219,66.

Data BNI Sekuritas menunjukkan kenaikan IHSG disertai aksi beli (net buy) asing seebsar Rp625 miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah BBCA,TLKM,BBRI, MDKA dsn BREN.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak melemah terbatas. Level support IHSG berada di 7,150-7,180 dan level resist di 7,240-7,250,” kata Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Baca Juga :  Kaisa Kurang Dana Dalam Pakta Strategis Perusahaan Negara

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top