Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan melanjutkan tren penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Senin, 19 Mei 2025. Pada penutupan akhir pekan lalu, rupiah tercatat menguat sebesar 0,51 persen atau 84 poin, dan berada di posisi Rp16.444 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini dipengaruhi oleh pelemahan dolar AS, yang terjadi seiring munculnya sentimen negatif dari pasar keuangan global. Analis pasar uang Ariston Tjendra menjelaskan bahwa penurunan peringkat kredit jangka panjang AS oleh lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investors Service turut menekan nilai tukar dolar AS.
“Pelemahan dolar AS terjadi karena adanya penurunan peringkat utang pemerintah Amerika Serikat dari Aaa menjadi Aa1 oleh Moody’s, yang membuat pelaku pasar bersikap lebih berhati-hati,” ujar Ariston, Senin (19/5/2025).
Selain itu, ekspektasi terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan oleh Bank Sentral AS (The Fed) juga turut memperlemah dolar AS. Ariston menilai bahwa perlambatan ekonomi AS, yang dipicu oleh kebijakan tarif dari Presiden Trump, telah menekan tingkat konsumsi masyarakat sehingga memperbesar peluang pemangkasan suku bunga.
“Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed menguat karena pelemahan ekonomi AS akibat kebijakan tarif tersebut,” lanjutnya.
Dengan pelemahan dolar AS tersebut, rupiah memiliki peluang untuk terus bergerak menguat. Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah berpotensi menguat ke kisaran Rp16.400 hingga Rp16.350 per dolar AS pada perdagangan hari ini.
Sumber: rri.co.id/Sn