Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS ke level Rp15.600, di akhir pekan ini. Rupiah menguat 54 poin (0,35 persen) ke posisi Rp15.668 per dolar AS, pada penutupan perdagangan Kamis pekan ini.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pergerakan rupiah terhadap dolar AS akan dipengaruhi data terbaru perekonomian Amerika Serikat. Terutama setelah The Fed menyampaikan arah kebijakan suku bunganya yang direspon positif pasar, kemarin.

“Semalam data ekonomi AS masih menunjukkan situasi perekonomian AS yang membaik. Data klaim tunjangan pengangguran, data indeks manufaktur di wilayah Philadelphia, data PMI manufaktur versi S&P, semua bagus,” kata Ariston, Jumat (22/3/2024).

​Data penjualan rumah existing pun demikian, masing-masing dirilis lebih bagus dari ekspektasi pasar. Ariston menilai, hal tersebut mendorong rebound pergerakan dolar AS yang melemah karena hasil rapat moneter The Fed kemarin.

The Fed dalam penjelasan hasil rapatnya menyatakan, keputusan pemangkasan suku bunga tergantung dari data-data terbaru. Data-data yang membaik di atas bisa kembali mendorong kenaikan inflasi.

“Sehingga data terbaru perekonomian tersebut bisa menahan the Fed untuk melakukan pemangkasan. Ini bisa menahan penguatan rupiah terhadap dolar AS,” ujar Ariston.

Namun, hasil rapat The Fed tersebut memberikan sinyal pemangkasan yang cukup dalam di semester kedua dan tahun depan. Sinyal ini masih bisa memicu minat pelaku pasar ke aset berisiko dan mendorong penguatan rupiah terhadap dolar AS.

“Hari ini, potensi penguatan rupiah ke arah Rp15.600. Sedangkan potensi pelemahan ke kisaran Rp15.680 per dolar AS,” ucap Ariston menutup analisisnya.

Sumber: rri.co.id/Sn