Rupiah Berpotensi Menguat Ditopang Ekspektasi Suku Bunga

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diprediksi akan melanjutkan penguatannya hari ini. Dalam sesi penutupan Selasa kemarin, rupiah ditutup menguat tipis 0,03 persen atau 4 poin ke Rp15.506 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan, pagi ini ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS masih tinggi. Ekspektasi ini mendorong Indeks saham AS ditutup mendekati level tertinggi sepanjang masa.

“Ekspektasi tersebut bisa memberikan sentimen positif ke aset berisiko hari ini termasuk rupiah. Ditambah sentimen positif dari kebijakan Bank Sentral Jepang yang mempertahankan sikap akomodatifnya,” kata Ariston, Rabu (20/12/2023).

Tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS terutama tenor 10 tahun, tambah Ariston, juga masih tertahan di bawah 4 persen. Pelaku pasar saat ini masih memerlukan konfirmasi data ekonomi AS yang akan dirilis pekan ini.

Baca Juga :  Di Jawa; Semeru, Bromo Dan Merapi Status Waspada Dan Siaga

“Diantaranya  data indikator inflasi  Core PCE Price Index, acuan yang digunakan The Fed untuk mengukur inflasi. Data ini akan dirilis Jumat malam sehingga mungkin penguatan rupiah terhadap dollar AS tidak terlalu jauh,” ucapnya.

Ariston memproyeksikan potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp15.450-15.480. Dan potensi resist di kisaran Rp15.530 per dolar AS.

Untuk indeks saham hari ini diprediksi menguat melanjutkan penguatan dalam penutupan perdagangan kemarin. Dimana IHSG naik68,33 poin atau 0,96 persen ke posisi 7.187,85.

Tim analis Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, penguatan IHSG ditopang oleh saham-saham sektor infrastruktur. Sektor infrastruktur naik paling kuat 1,65 persen.

“Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG berpotensi menguat terbatas. Level support 7.120 dan level  resist 7.200,” demikian analisis Tim Pilarmas yang dirilis pagi ini.

Baca Juga :  Saham Bank China Jatuh,Khawatir Penurunan Suku Bunga Hipotek

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top