Rupiah Berpotensi Menguat di Awal Pekan, Dipengaruhi Sentimen Pasar

Seorang petugas memegang uang rupiah di antara lembaran uang dolar AS di sebuah gerai valas.
Seorang petugas memegang uang rupiah di antara lembaran uang dolar AS di sebuah gerai valas.

Jakarta|EGINDO.co  Nilai tukar rupiah berpeluang mengalami penguatan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini, setelah mengalami pelemahan signifikan pada akhir pekan lalu. Pada perdagangan Jumat (28/2), rupiah tercatat melemah sebesar 0,86 persen atau turun 141,5 poin ke level Rp16.595 per dolar AS.

Menurut Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, pergerakan mata uang negara berkembang terhadap dolar AS pada pagi ini menunjukkan tren positif, dengan mayoritas mengalami penguatan. Selain itu, indeks saham di kawasan Asia juga terlihat menguat.

“Pelaku pasar tampaknya kembali masuk ke aset berisiko meskipun masih ada ancaman kebijakan kenaikan tarif yang direncanakan oleh Presiden AS Donald Trump terhadap Meksiko, Kanada, dan Tiongkok,” ujar Ariston dalam analisisnya, Senin (3/3/2025).

Baca Juga :  Analis: Rupiah Berpotensi Menguat Selasa, 28 November 2023

Ia menjelaskan bahwa penguatan ini dapat terjadi sebagai bagian dari strategi buy on dip, di mana investor membeli aset yang harganya telah turun cukup dalam dengan harapan memperoleh keuntungan saat nilainya kembali naik.

Ariston memprediksi nilai tukar rupiah berpotensi menguat menuju Rp16.500 per dolar AS, dengan batas atas atau level resistansi di sekitar Rp16.600 per dolar AS.

Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa kebijakan perdagangan Trump masih menjadi faktor risiko yang dapat memberikan tekanan terhadap aset berisiko dalam beberapa waktu ke depan.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top