Rupiah Berpotensi Melemah, Indeks Dolar AS Menguat

Seorang pegawai tempat penukaran Valutas asing menunjukkan uang rupiah dan uang dolar AS.
Seorang pegawai tempat penukaran Valutas asing menunjukkan uang rupiah dan uang dolar AS.

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah diperkirakan masih berada dalam tekanan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Selasa (3/12/2024). Pada penutupan perdagangan Senin, rupiah melemah 0,37 persen atau turun 58 poin ke level Rp15.905 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra, menyampaikan bahwa pagi ini indeks dolar AS menunjukkan penguatan ke level 106,40, dibandingkan posisi sebelumnya di 106,20. Peningkatan ini didorong oleh rilis data ekonomi AS, khususnya Purchasing Managers’ Index (PMI) sektor manufaktur bulan November yang tercatat di angka 48,4, naik dari 46,5 pada bulan Oktober.

“Data ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas manufaktur di AS, yang mengindikasikan perbaikan ekonomi dan memberikan sentimen positif bagi dolar AS,” jelas Ariston.

Baca Juga :  Dolar AS Menguat Saat Investor Kurangi Spekulasi Pemotongan Suku Bunga FED

Faktor lain yang memperkuat dolar adalah sikap agresif Donald Trump dalam kebijakan perdagangan. Trump kembali mengancam memberlakukan tarif tinggi terhadap negara-negara BRICS yang tidak menggunakan dolar AS dalam transaksi internasional mereka.

Ariston memperkirakan nilai tukar rupiah hari ini berpotensi melemah ke rentang Rp15.950-Rp15.980 per dolar AS, dengan level support berada di sekitar Rp15.900 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

 

Bagikan :
Scroll to Top