Rupiah Berpeluang Menguat Disebabkan Ekonomi AS Melambat

Uang rupiah di antara uang dolar AS di tempat penukaran valas
Uang rupiah di antara uang dolar AS di tempat penukaran valas

Jakarta|EGINDO.co Mata uang rupiah diyakini berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini, setelah Amerika Serikat (AS) !merilis data ekonominya. Dalam penutupan perdagangan Rabu (28/2/2024), rupiah melemah 46 poin (0,30 persen) di posisi Rp15.692 per dolar AS.

“Rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini. Data Produk Domestik Bruto (PDB)  kuartal keempat Amerika Serikat yang dirilis semalam, direvisi turun dari 3,3 persen ke 3,2 persen,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra, Kamis (29/2/2024).

​Revisi PDB Amerika, tambah Ariston, mendorong pelemahan dolar AS. Namun, pernyataan pejabat The Fed semalam dan sikap pasar  juga mempengaruhi pergerakan Greenback ( sebutan untuk dolar AS ).

“Petinggi The Fed John Williams  memberikan pandangan peluang pemangkasan suku bunga acuan AS di semester kedua tahun ini. Tapi  pelaku pasar masih ingin melihat data indikator inflasi AS berupa indeks harga belanja personal inti (Core PCE Price Index),” ujar Ariston.

Baca Juga :  Dolar Tertekan, Rupiah Berpeluang Kembali Menguat

Data tersebut baru akan akan dirilis  nanti malam. Jika data Core PCE Price Index lebih tinggi dari ekspektasi sebesar 2,8 persen, bisa mendorong penguatan dolar AS lagi.

“Inflasi yang meninggi bakal membuat The Fed menunda  pemangkasan suku bunga lebih lama lagi. Oleh karena itu, mungkin penguatan rupiah hari ini terhadap dolar AS tidak terlalu besar,” ucap Ariston.

Dari dalam negri, Ariston mencermati kenaikan harga pangan. Menurutnya, persoalan kenaikan harga pangan bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah.

“Potensi penguatan rupiah hari ini ke kisaran Rp.15.650. Sedangkan potensi resisten di kisaran Rp15.700 per dolar AS,” kata Ariston menutup analisisnya.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top