Rupiah Berpeluang Menguat Dipicu Kebijakan Bank Sentral Tiongkok

Ilustrasi
Ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Rupiah berpeluang menguat, dipicu kebijakan Bank Sentral Tiongkok. Rupiah sempat anjlok 114 poin pada akhir pekan kemarin.

Posisi rupiah Rp15.783 per dolar AS. Artinya, nilai tukar rupiah turun 0,73 persen pada Jumat pekan lalu.

“Rupiah berpeluang menguat terhadap dolar AS hari ini. Peluang tersebut didorong oleh kabar dari Bank Sentral Tiongkok pagi ini,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra, Senin (25/3/2024).

​Ia menambahkan, Bank Sentral Tiongkok menyuntikan dana sebesar 50 miliar yuan ke 7-day reverse repo. Langkah itu mendorong penguatan nilai tukar mata uang negara-negara emerging terhadap dolar AS.

“Suntikan likuiditas ke pasar ini bisa membantu memulihkan perekonomian Tiongkok. Selain itu, memberikan sentimen positif untuk perekonomian negara yang berhubungan dengan Tiongkok,” ucapnya.

Baca Juga :  Blackrock Tidak Akan Ambil Privatisasi Bandara Malaysia

Ariston memperkirakan, rupiah berpeluang menguat ke arah Rp15.680-15.700. Sedangkan potensi resistance di kisaran Rp15.800 per dolar AS.

“Di sisi lain, pelaku pasar masih mencerna hasil rapat moneter Bank Sentral AS. Indeks dolar AS ditutup menguat 0,44 persen di kisaran 104,43 di hari terakhir perdagangan pekan lalu,” ujarnya.

Menurutnya, dolar AS bergerak menguat pascahasil rapat moneter Dewan Kebijakan Federal Amerika Serikat (FOMC) Kamis dini hari lalu. Tapi, pasar masih mencermati pernyataan The Fed yang masih tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga.

Dalam proyeksi ekonominya, The Fed sebenarnya bisa memangkas sebanyak tiga kali tahun ini dan tiga kali lagi tahun depan. Data-data ekonomi AS yang dirilis sesudah rapat menunjukkan kondisi manufaktur, perumahan dan tenaga kerja yang masih solid.

Baca Juga :  Jepang Dapat Putusan PBB Untuk Pelepasan Air Fukushima

“Bila data-data ekonomi AS ke depan kembali menunjukan pemburukan, pasar akan kembali berekspektasi positif soal pemangkasan suku bunga. Jika itu terjadi dollar bisa melemah lagi,” ucap Ariston menutup analisisnya.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top