Rupiah Berpeluang Menguat di Bawah Rp16.000/Dolar AS

Seorang pegawai tempat penukaran valas menunjukkan lembaran uang rupiah di antara uang dolar AS.
Seorang pegawai tempat penukaran valas menunjukkan lembaran uang rupiah di antara uang dolar AS.

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah berpeluang melanjutkan penguatannya terhadap dolar AS hari ini, setelah Amerika Serikat merilis data inflasinya. Dalam penutupan perdagangan kemarin, rupiah naik 0,45 persen (72 poin) ke posisi Rp16.028 per dolar AS.

“Semalam, data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika Serikat bulan April dirilis, dan menunjukkan sedikit penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Data penting yang juga dirilis adalah data Penjualan Ritel dan indeks manufaktur area New York mencatat penurunan dibandingkan bulan sebelumnya,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra dalam analisisnya, Kamis (16/5/2024).

​Data  Biro Statistik dan Tenaga Kerja AS menunjukkan, inflasi (CPI) pada April 2024 sebesar 3,4 persen secara tahunan. Menurun dibandingkan inflasi bulan Maret 2024 yang tercatat sebesar 3,5 persen.

Baca Juga :  UMKM Meningkat, Keyakinan Pemerintah Mampu Atasi Pandemi

Penurunan data inflasi memberikan sentimen positif untuk aset berisiko. Karena penurunan ini memperbesar peluang pemangkasan suku bunga acuan di  AS.

“Dari dalam negri, neraca perdagangan bulan April masih surplus dan pertumbuhan ekonomi triwulan I-2024 di atas 5 persen. Hal ini  juga memberikan sentimen positif untuk rupiah,” ucap Ariston.

Sehingga rupiah berpotensi menguat lagi terhadap dollar AS hari ini dan mungkin berpeluang ke bawah Rp16.000.  Level support rupiah di posisi Rp15.950, dan potensi resisten di kisaran Rp16.050 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top