Rupiah Berisiko Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS

Pegawai tempat penukaran valas sedang memperlihatkan lembaran uang dolar AS di antara uang rupiah.
Pegawai tempat penukaran valas sedang memperlihatkan lembaran uang dolar AS di antara uang rupiah.

Jakarta|EGINDO.co Rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS hari ini. Dalam penutupan perdagangan Senin kemarin, rupiah melemah 0,21 persen (34 poin) menjadi Rp16.080 per dolar AS.

“Rupiah masih berpotensi dalam tekanan terhadap dolar AS hari ini. Pasar sedang fokus pada data inflasi Amerika Serikat yang akan dirilis malam ini dan besok malam,” kata Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra dalam analisisnya, Selasa (14/5/2024).

​Data inflasi ini penting, karena bisa mempengaruhi waktu pemangkasan suku bunga acuan AS. Bila data inflasi lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya, pasar bisa berekspektasi pemangkasan bakal terjadi di akhir tahun.

Sebaliknya, bila data inflasi lebih rendah, pasar bisa berekspektasi pemangkasan suku bunga lebih cepat. Melihat data ekonomi AS yang masih kuat, ada peluang inflasi naik lebih tinggi.

Baca Juga :  Kronologi Kecelakaan Di Proyek KCJB, Memakan 2 Korban Jiwa

“Peluang inflasi naik lebih besar, sehingga ekspektasi pemangkasan suku bunga lebih cepat, menjadi menurun. Kondisi ini membuat dolar AS  menguat lagi terhadap mata uang lainnya,” ujar Ariston.

Rupiah hari ini diperkirakan masih bertahan melemah di bawah Rp16.100. Sedangkan  potensi penguatan atau support di sekitar Rp16.050 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn
Bagikan :
Scroll to Top