Rupiah Berisiko Melemah Jelang Rilis Data Inflasi AS

Seorang pegawai gerai penukaran valas sedang memperlihatkan lembaran uang rupiah & dolar AS.
Seorang pegawai gerai penukaran valas sedang memperlihatkan lembaran uang rupiah & dolar AS.

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah masih berisiko melemah terhadap dolar AS hari ini. Pada penutupan perdagangan Senin kemarin, rupiah turun 0,54 persen ke posisi Rp16.285 per dolar AS.

Analis Pasar Uang, Ariston Tjendra menyebut faktor eksternal masih akan mempengaruhi fluktuasi rupiah. Utamanya perkembangan baru inflasi dan kebijakan suku bunga The Fed.

“Rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS menjelang rilis data inflasi konsumen Amerika Serikat Rabu Malam nanti. Berbarengan dengan pengumuman hasil rapat kebijakan the Fed pada dini hari,” kata Ariston dalam analisisnya, Selasa (11/6/2024).

​Menurutnya, pelaku pasar mewaspadai kalau data inflasi  menunjukan kenaikan melebihi ekspektasi. Termasuk sikap The Fed yang masih ragu untuk memangkas suku bunga.

Baca Juga :  Mengenal Dekat Tjiwi Kimia Produksi Kertas Bernilai Tambah

“Apalagi data tenaga kerja AS versi pemerintah yang dirilis sebelumnya lebih bagus dari ekspektasi. Dan ini sudah mengurangi keyakinan pasar terhadap peluang pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat,” ujar Ariston.

Ia memperkirakan, potensi pelemahan rupiah hari ini ke arah Rp16.300-16.350. Sedangkan potensi support di sekitar Rp16.230 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top