Rupiah Berisiko Melemah, Dipicu Penguatan Dolar AS

ilustrasi
ilustrasi

Jakarta|EGINDO.co Nilai tukar rupiah berisiko melemah, dipicu penguatan indeks dolar AS. Rupiah melemah 0,10 persen ke posisi Rp15.645 per dolar AS pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini.

“Indeks dolar AS terlihat bergerak menguat pagi ini ke level 103,86, dibandingkan pagi kemarin di level 103,78. Indeks dolar menguat setelah rilis sejumlah data ekonomi Amerika Serikat semalam,” kata Analis Pasar Uang Ariston Tjendra, Rabu (29/2/2024).

​Data yang dirilis di antaranya Pesanan Barang Tahan Lama, Indeks Harga Rumah, dan data Tingkat Keyakinan Konsumen. Ariston menilai, data-data tersebut sebenarnya lebih buruk dari ekspektasi pasar, tapi tidak membuat dolar AS melemah.

“Pelaku pasar kelihatannya masih perlu diyakinkan oleh data indikator inflasi Amerika Serikat,” ujarnya. “Indikatornya terlihat dari data Core PCE Price Index (indeks harga pengeluaran untuk konsumsi pribadi) yang dirilis malam ini”.

Baca Juga :  Mentrans Singapura dan Menhub RI Sepakat Kurangi Emisi

Ia menambahkan, jika data inflasi tersebut melemah, dolar AS berpotensi ikut melemah. Namun, diingatkannya, pergerakan rupiah juga dipengaruhi faktor dalam negeri.

“Kenaikan harga pangan yang masih berlangsung, bisa memberikan sentimen negatif ke rupiah. Karena kenaikan harga yang terus menerus bisa menganggu pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” ucapnya.

Ariston memperkirakan, hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp15.680. Adapun potensi support di kisaran Rp15.600 per dolar AS.

Sumber: rri.co.id/Sn

Bagikan :
Scroll to Top