Bucharest | EGINDO.co – Sebuah badan investasi pedesaan milik negara Rumania menggunakan kecerdasan buatan untuk membantu petani mengajukan permohonan dana Uni Eropa, katanya pada hari Senin, yang pertama di salah satu negara dengan ekonomi digital paling kurang berkembang di Uni Eropa.
Badan Pembiayaan Investasi Pedesaan (AFIR) mengatakan kepada Reuters bahwa mereka mulai menggunakan robot dari perusahaan otomasi perangkat lunak UiPath sekitar dua tahun lalu.
Robot-robot tersebut telah mengambil alih tugas yang memakan waktu, yaitu memanfaatkan database negara untuk mendapatkan pendaftaran tanah dan catatan peradilan bagi petani, pengusaha, dan lembaga negara yang mengajukan permohonan dana UE.
“Otomasi berbasis AI berperan sangat penting dalam mempercepat proses-proses utama bagi petani dan menjadikannya lebih efisien,” kata direktur AFIR George Chirita.
Sejak mulai menggunakan robot, badan tersebut telah menangani permintaan pembiayaan senilai 5,32 miliar euro ($5,75 miliar) dari lebih dari 50.000 petani, perusahaan, dan lembaga lokal, kata lembaga tersebut kepada Reuters melalui komentar tertulis.
Robot telah menghemat sekitar 784 hari pencarian dokumen bagi staf AFIR, katanya. Badan tersebut telah mengucurkan dana senilai 21 miliar euro selama dua dekade.
Meskipun Rumania telah menjadi salah satu pusat teknologi paling aktif di Eropa, dengan sumber daya manusia yang sangat terampil, Rumania masih tertinggal dibandingkan negara-negara Eropa lainnya dalam menawarkan layanan publik digital bagi masyarakat dan dunia usaha, serta kesulitan untuk memanfaatkan miliaran euro dana pembangunan Uni Eropa.
Data Eurostat menunjukkan hanya 28 persen warga Rumania yang memiliki setidaknya keterampilan digital dasar pada tahun 2023, di bawah rata-rata Uni Eropa sebesar 54 persen. Layanan publik digital untuk masyarakat dan dunia usaha berada pada peringkat 45 dibandingkan dengan rata-rata UE yang berada pada peringkat 84.
UiPath, perusahaan Rumania yang bernilai $13,3 miliar setelah go public di New York Stock Exchange, mengatakan kepada Reuters bahwa pihaknya telah memberikan layanan otomasi ke lembaga pertanian lainnya termasuk di Norwegia dan Amerika Serikat.
Sumber : CNA/SL